Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (20/9) gadis-gadis Tunisia pergi ke Suriah dalam rangka untuk berjihad seks. Mereka kerap berhubungan seks dengan 20, 30, hingga seratus pemberontak Suriah, menurut Menteri Dalam Negeri Tunisia, Lotfi Bin Jeddo. Mereka pun kembali dengan berbadan dua.
“Mereka hamil atas nama jihad seksual dan kita hanya diam saja tidak berbuat apapun,” katanya dalam pidato di Majelis Konstituen Nasional.
Mantan Mufti Tunisia Othman Battikh April lalu mengatakan Tunisia ditipu untuk pergi ke Suriah guna menjadi pelayan seks bagi para pemberontak yang tengah bertempur menggulingkan rezim Basyar al-Assad. Battikh yang telah diberhentikan dari jabatannya itu menyebut jihad seks itu adalah bentuk lain dari prostitusi.
“Demi alasan jihad di Suriah mereka memaksa gadis-gadis pergi ke sana. Tiga belas gadis Tunisia dikirim ke sana untuk jihad seks. Apa pula ini? Ini yang disebut prostitusi. Ini benar-benar merusak moral.” ujar Battikh kepada wartawan. Menurut Direktur Umum Keamanan Masyarakat Mustafa bin Omar, jaringan Al-Qaeda Ansar Shariah memakai gadis-gadis belia berpakaian tertutup untuk menawarkan seks kepada para laki-laki yang berjihad.
Seringkali di dalam melakukan suatu pembenaran, kita menggunakan kata-kata yang bersifat ilahi ataupun suatu kebenaran. Padahal kebenaran sama sekali berbeda dengan pembenaran.
Baca juga :
Cahaya Kecil, Pertemuan Hati Antara Ayah dan Anak
Ini Beberapa Cara Agar Daging Cepat Empuk
Kualitas yang Menentukan Cara Hidup
Mitos Seputar Kerontokan Rambut dan Kebenarannya
Selamatkan Usaha Anda dari Ancaman Krisis
Thread Forum JC : Aksi Solidaritas (JCers Goes To Panti Rehab YBMI)
Sumber : merdeka.com by lois horiyanti/jawaban.com