Penuturan He, Janda Penjual Kopi yang Dirusak Organ Intimnya
Sumber: tuoitrenews.vn

Nasional / 18 September 2013

Kalangan Sendiri

Penuturan He, Janda Penjual Kopi yang Dirusak Organ Intimnya

Lois Official Writer
4629

He, janda penjual kopi yang dirusak organ intimnya oleh 19 pelaku, akhirnya dapat membebaskan dirinya, dengan usahanya sendiri. Sebelumnya dia dipaksa untuk membayar Rp 100 ribu, alasannya untuk uang keamanan. “Saya baru berdagang di sini seminggu, lalu tiba-tiba disuruh bayar seratus ribu. Duit darimana saya bayar segitu?” kata He.

Dia langsung diseret para pelaku lalu disekap di sebuah bedeng bangunan proyek berbahan triplek dan seng di samping tanah kosong yang terletak di Perumahan Kedoya Elok, Jakarta Barat. “Saya tak bisa berbuat apa-apa. Teriak pun tidak sanggup,” ucapnya. Saat itulah korban disiksa.

Tidak hanya itu, handphone bututnya dirampas. Pelaku kemudian menelepon anak korban. “Ibumu saya sekap. Habis ini ibumu akan kami siksa habis-habisan. Salah sendiri, saya minta duit kok enggak dikasih,” ucap He menirukan ucapan salah satu pelaku. He mendengar kepanikan anaknya melalui volume telepon genggamnya. “Siapa kamu? Apa yang akan kalian lakukan pada ibu saya?” ucap He menirukan ucapan anaknya. Namun, pelaku hanya tertawa mengejek.

Setelah He disiksa, He tetap dibiarkan telanjang yang membuat korban merasakan lantai dan udara malam yang menusuk tulang. “Saya hanya bisa tidur dengan posisi miring lantaran tangan dan kaki saya terikat,” cerita He. Dia sempat mencoba memohon kepada para pelaku. “Apa kalian tidak mempunyai ibu? Kok begitu tega menyiksa saya seperti ini,” ucapnya kepada para pelaku. Ada tiga nama pelaku yang dia ingat. “Nama mereka adalah Wendy, Franky, dan Moli,” ucap He.

Pada Minggu (15/9) pukul 05.00 WIB He berhasil melarikan diri lantaran para penyekapnya tertidur pulas. “Saya mengambil pecahan kaca lalu menyayat tali di tangan dan kaki,” ucapnya. Setelah itu dia kabur lewat jendela. “Saya tak ditolong seorang pun karena saya dianggap orang gila,” tuturnya. Hingga akhirnya dia menemukan pos satpam di Perumahan Kedoya Elok, Jakarta Barat. Karena itulah, kasus ini akhirnya terungkap.

Petugas satpam segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Sektor Kebon Jeruk. Sontak, anggota gabungan Tim Pemburu Preman Kepolisian Resort Jakarta Barat dan Tim Buser Polsek Kebon Jeruk bergerak. Tim berhasil mengamankan 19 orang preman yang diduga sebagai pelaku. Namun ada dua yang lolos. Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Martson Marbun, mengatakan jajarannya telah membekuk pelaku berinisial H pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. “Pelaku H diringkus di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten,” ujar Marbun kepada wartawan, Selasa (17/9).

Marbun juga mengatakan masih terus memburu satu pelaku lainnya yang masih buron yakni S. “Pelaku S yang masih buron masih kita kejar. Polisi memperkirakan pelaku S ini lari ke daerah Depok, Jawa Barat,” ungkap Marbun.

Perjuangan hidup He patut menjadi contoh agar wanita di Indonesia layak untuk lebih diperhatikan kesejahteraannya, terutama para janda yang sedang kesulitan ekonomi.

 

Baca juga :

Cahaya Kecil, Pertemuan Hati Antara Ayah dan Anak

Ini Beberapa Cara Agar Daging Cepat Empuk

Orangtua VS Gadget

Kualitas yang Menentukan Cara Hidup

Mitos Seputar Kerontokan Rambut dan Kebenarannya

Selamatkan Usaha Anda dari Ancaman Krisis

Thread Forum JC : Aksi Solidaritas (JCers Goes To Panti Rehab YBMI)  

Ayah, Mengapa Kau Memukulku ?

Sumber : tempo.co by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami