Berolahraga Dapat Redam Rematik

Spirituality / 4 September 2012

Kalangan Sendiri

Berolahraga Dapat Redam Rematik

Budhi Marpaung Official Writer
6628

Jika Anda menganggap rematik hanya dapat terjadi kepada orang-orang yang telah berusia lanjut maka Anda harus berpikir ulang tentang hal tersebut. Pasalnya, penelitian terbaru dalam bidang medis yang dicatat oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beberapa bulan lalu mengungkapkan setiap orang memiliki risiko terkena rematik dan bahkan mereka yang masih di bawah 65 tahun.

Sedikit informasi mengenai penyakit ini. Rematik adalah penyimpangan fungsi sendi yang disebabkan peradangan. Kondisi ini biasa terjadi ketika dua sendi tergesek satu sama lain setelah tulang rawan pelindung (substansi cair yang mencegah tulang saling bersentuhan) telah aus. Namun rematik juga bisa disebabkan oleh respon kekebalan otomatis.

Menurut Arthritis Foundation, terdapat lebih 100 jenis rematik yang terdiagnosa. Berbagai macam jenis rematik ini bisa terjadi karena penggunaan dan robeknya tulang rawan, seperti osteoarthritis, atau bisa dihubungkan dengan peradagangan yang disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan seperti rheumatoid arthritis.

Penyebab rematik bermacam-macam. Antara lain cedera pada sendiri, masalah metabolisme seperti encok, faktor keturunan, dan infeksi. Sebagian besar penyebab rematik lainnya masih belum jelas. 

Jika ada diantara Anda atau kenalan Anda yang mengalami penyakit ini, jangan langsung menjadi kuatir karena sekarang medis sudah memiliki solusinya.

Salah satu jalan keluar yang diberikan dokter kepada Anda yang mengalami masalah dengan rematik adalah Anda diminta untuk berolahraga. Selain karena baik untuk kondisi jantung, olahraga dinilai bagus dilakukan untuk tulang, otot, dan terutama sendi. 

Berikut panduan olahraga bagi penderita rheumatoid arthritis yang disarankan oleh sejumlah ilmuwan dari University of Maryland Medical Center :

a. Mulailah dengan olahraga ringan dan mudah, seperti peregangan dan menegangkan otot tanpa disertai dengan gerakan lainnya. Coba lakukan latihan kekuatan ringan ketika badan Anda merasa telah siap. 

b. Tambahkan latihan aerobik low-impact pada rutinitas Anda, seperti menari, berjalan kaki atau berenang.

c. Jangan lakukan jenis olahraga apapun yang dapat menyebabkan sakit atau nyeri. 

Meski tiga cara langkah dapat diterapkan sebagai pijakan dalam melakukan olahraga, tetapi alangkah baiknya Anda atau kenalan Anda terlebih dahulu atau meminta pendapat dokter atau terapis supaya mengetahui gerakan-gerakan yang terbaik bagi Anda atau kenalan Anda yang mengalami penyakit ini.

Sebagai penutup, penulis sampaikan selamat berolahraga, selamat menjalani hidup sehat dan menjalani hari-hari Anda tanpa harus ditakutkan dengan berbagai macam penyakit rematik. Tuhan Yesus memberkati!

 

 

Baca juga :

Tunduklah Kepada Allah

Ketika Aku dan Dia Berbeda Selera

Sumber : berbagai sumber / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami