Kisah Nyata Mati Suri dan Mujizat Kesembuhan Irma Wati
Sumber: Jawaban.com

Family / 9 September 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Mati Suri dan Mujizat Kesembuhan Irma Wati

Lori Official Writer
83196

Di tahun 2000, suatu kali ketika Irmawati sedang bekerja, tiba-tiba ia mengalami sakit kepala berat hingga jatuh pingsan. Saat itulah ia megalami mati suri atau dikenal dengan koma dan melalui sebuah pengalaman ke dunia lain.

Ia segera dilarikan ke rumah sakit, menjalani pemeriksaan hingga di diagnosa mengalami pecahnya pembuluh darah di otak serta klep jantungnya bocor. “Semua klep jantung saya bocor, ini yang membuat saya jatuh koma,” ujar Irma Wati.

Ditengah kenyataan pahit yang diterimanya, Leo Chandra suaminya pun hanya berserah dan berdoa kepada Tuhan atas kondisi istrinya yang saat itu dalam kondisi koma. “Akhirnya saya berserah aja sama Tuhan. Jadi keluarga semua berdoa,”kata Leo.

Dokter yang menanganinya menjelaskan bahwa Irma mengalami pendarahan yang sangat luas di daerah otak sebelah kanan. Sehingga harus menjalani proses operasi sebab jika tidak nyawanya takkan dapat tertolong.

Sesaat menjalani operasi, roh Irma akhirnya bangkit. Saat itulah ia dibawa ke suatu tempat gelap dan mengalami pertemuan dengan seseorang yang menuntunnya berjalan ke sebuah tempat. Saat itulah Irma mengakui sedang berada di sebuah taman indah yang belum pernah ia temui.

“Seperti ada tangan yang menarik saya kuat: “kamu jalannya bukan ke situ tapi kesana”. Dan ketika saya masuk di tempat yang terang itu, saya ada di sebuah taman yang luar biasa indahnya dan dengan lagu pujian yang  luar biasa,” jelas Irma.

Namun sesaat setelah itu, Irma pun menyaksikan sebuah sosok putih yang lebih terang berada di sebuah mimbar dalam taman dan memerintahkan untuk melarangnya maju ke depan. Saat itulah Irma mendengar seruan doa-doa dari banyak orang. Saat itulah ia mendengar jelas doa dari ibunya.

“Ada doa yang paling keras yaitu doa mama saya, Ia berkata: Ya Tuhan Allah Abraham, Ishak, Yakub kasihhani saya, kasihani saya. Apakah orang tua setua ini harus melihat anaknya berjalan ke dunia orang mati. Saya ingat anak-anak menunggu, dan suami yang menunggu. Saya berdoa, darah Yesus pasti menyelamatkan dan oleh bilurnya saya percaya Dia bisa menyembuhkan saya,” jelas Irma.

Sesaat setelah operasi selesai, Irma akhirnya siuman dari komanya. Keyakinan imannya memampukan Irma sembuh dari penyakit tersebut. Dalam waktu singkat, Irma pun pulih kembali dengan kondisi sedia kala.  

Namun belum sampai disitu, masalah klep jantung Irma yang didiagnosa mengalami kebocoran pun menjadi persoalan berikutnya. Penyakit kedua yang harus dihadapi Irma dan ia harus berjuang kembali dengan imannya. Lalu beberapa waktu kemudian, ia pun menjalani operasi kembali. Operasi dinyatakan berhasil lalu kemudian menjalani proses penyembuhan. Untuk kali kedua, Irma pun mengalami mujizat, sebab tim medis menyatakan bahwa kesembuhan yang dijalai oleh Irma terbilang cukup cepat.

Bagi Irma, kesembuhan yang ia alami tersebut merupakan campur tangan sepenuhnya oleh Tuhan. Pengalaman yang ia lalui saat mati suri, mengingatkannya bahwa sosok yang paling terang tersebut adalah Yesus. Sebab ketika ia hapir dinyatakan mati, dengan doa-doa dari seluruh keluarga, Tuhan memerintahkan agar ia kembali dipulihkan dari mati suri yang sempat dialaminya.

“Saya mengakui saya pernah mengalami kematian, tapi karna Yesus memberi kesempatan buat saya satu kali lagi kehidupan supaya saya memberitakan hanya didalam Kristus Yesus saja, ada keselamatan dan di dalam Kristus Yesus saja orang bisa memiliki kerajaan surga,” pungkasnya.

Menurut ilmu medis, mati suri dikenal dengan Near Death Experience atau kematian klinis yang kadang kala sulit dipercaya namun nyata telah dialami oleh Irma Wati. Berdasarkan kisah ini, kita diingatkan bahwa kuasa doa sangat nyata dapat memulihkan keadaan. Tuhan turut hadir secara nyata dalam setiap persoalan hidup yang kita hadapi, terutama ketika kita tetap beriman dan meyakini bahwa Ia punya kuasa yang luar biasa untuk menentukan kematian dan kehidupan seseorang.

 

Sumber Kesaksian: Irma Wati & Leo Chandra


Sumber : V130904133121
Halaman :
1

Ikuti Kami