Kata cinta seharusnya akrab kita dengar dalam kehidupan, karena cintalah yang membuat manusia terhubung satu sama lain. Bahkan cinta tidak dibatasi apapun seperti latar belakang pendidikan, sosial atau ekonomi, seperti pribahasa cinta itu buta. Semua orang ingin dicintai dan mencintai. Namun sayangnya banyak pasangan suami istri pada akhirnya mengambil keputusan untuk berpisah dengan alasan sudah tidak saling mencintai.
Banyak orang berpikir bahwa cinta hanya sebuah perasaan yang suatu saat bisa habis atau memudar. Namun Alkitab tidak mengajarkan demikian, sebaliknya dituliskan bahwa "cinta tidak pernah mati" (Love never dies ~ 1 Korintus 13:8a The Massage Bible). Cinta adalah tindakan atau kelakuan yang merupakan penggambaran sifat-sifat Ilahi yang ditunjukan kepada orang yang kita kasihi. Itulah yang sering disebut sebagai bukti cinta.
Jadi bukti cinta bukan sekedar makan malam romantis, hadiah yang mewah, ataupun kata-kata indah saja. Seperti apakah bukti cinta ini? Inilah yang Paulus tuliskan dalam [kitab]IKori13:4-7[/kitab].
Cinta itu ditunjukkan dengan kesabaran
Seberapa sabarkah Anda menunggu istri yang bersolek atau berbelanja? Atau bagi para istri seberapa sabarkah Anda menunggu suami pulang dari kantor dan sering lembur? Terkadang kita tidak bisa sabar dengan pasangan yang telah hidup bersama selama bertahun-tahun dan mengasihi kita apa adanya. Sebaliknya dengan rekan kerja atau sahabat kita masih bisa memberi toleransi.
Banyak orang telah melupakan bagaimana saat masih pacaran dulu mereka bisa begitu sabar untuk menanti pasangannya. Mereka beralasan bahwa manusia berubah, namun bukankah diharapkan kita berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih sabar, menjadi lebih pengertian menjadi lebih menyerupai Kristus?
Cinta itu murah hati
Saat Valentine banyak pribadi yang menjadi begitu murah hati membelikan hadiah bagi pasangannya. Namun apakah kita cukup murah hati untuk memberikan mereka pengampunan atau waktu, yang bagi banyak pasangan sibuk merupakan hal yang berharga dan langka? Mari berhenti mengukur kemurahan hati dengan hal-hal materi, namun dengan sesuatu yang bersifat kekal.
Cinta itu tidak cemburu
Tidak terhitung bahtera rumah tangga yang akhirnya hancur karena pasangan yang dibakar api cemburu. Tentu saja perselingkuhan itu menyakitkan, dan tentu saja masalah seperti ini harus diselesaikan. Namun kecemburuan membuat kita menutup hati sehingga tidak bisa mengampuni dan juga pikiran kita tidak berpikir rasional lagi. Bahkan serikali kecemburuan tidak selalu terbukti benar, namun pasangan selalu dicurigai sehingga membuat hubungan suami-istri semakin memburuk.
Itu sebabnya jika Anda mencintai, Anda diminta untuk menyingkirkan kecemburuan, dan hadapi masalah dengan kaca mata yang benar yaitu kaca mata Allah yang penuh kasih.
Di momen Valentine ini, tidak ada salahnya Anda membuktikan cinta Anda kepada pasangan, namun hal itu tidak harus berupa bunga atau coklat, temukan kebutuhan pasangan Anda yang sesungguhnya, berikanlah perhatian lebih kepadanya, sesuatu yang mungkin beberapa tahun terakhir ini sudah tidak lagi Anda tunjukkan kepadanya. Cinta itu menjadikan pasangan Anda lebih utama dari diri Anda sendiri, sama seperti Kristus yang memberikan hidupnya bagi gereja-Nya demikianlah seharusnya kita mencintai pasangan kita.
Baca juga artikel lainnya :
Romantis dengan Anggaran Murah di Hari Valentine
4 Bisnis yang Menguntungkan di Saat Valentine
Yang Bisa Buat Suami Makin Cinta
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti