Pemerintah Pusat tahun ini menghapus anggaran dana untuk program pembinaan guru Agama Kristen di Kabupaten Jayapura. Mengetahui hal tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura pun menyatakan kekecewaanya.
"Tahun ini Kementerian Agama tidak ada anggaran untuk alokasi pembinaan terhadap guru Agama Kristen. Tentunya hal ini sangat disayangkan karena ada ratusan guru untuk mata pelajaran Agama Kristen itu," ucap Kepala Kemenag Kabupaten Jayapura, Janus Pangaribuan, Kamis (30/1/2014) lalu.
Pangaribuan “mencium” kebijakan baru pemerintah pusat tersebut ada kaitannya dengan pemilu 2014 yang sebentar lagi diselenggarakan di Indonesia.
"Kami tidak mengetahui bagaimana alokasi dana untuk pembinaan guru agama Kristen ditiadakan karena tahun 2013 yang lalu, dana tersebut masih ada," sambungnya.
Kini ia sendiri berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bisa memberikan perhatian kepada pembinaan guru-guru agama Kristen di wilayah itu. Sebab bila Pemkab juga ikut “angkat tangan” maka hal tersebut pasti berdampak kepada pencapaian target kurikulum 2013 yang dibebankan pemerintah pusat kepada para guru termasuk guru agama Kristen di Kabupaten Jayapura.
Sampai berita ini diturunkan pemerintah pusat khususnya dari kementerian yang terkait dengan Pembinaan guru-guru agama di Indonesia belum memberikan tanggapannya.
Dalam dunia pendidikan, guru adalah salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan. Selain kesejahteraan, ia juga harus mendapat pembekalan yang cukup tentang apa yang ingin dicapai oleh pemerintah. Jika ini tidak diterima dengan baik maka jangan salahkan jika hasil akhir proses ajar mengajarnya nanti juga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Baca juga :
Boko Haram Teror Warga Sipil dan Umat Kristen Nigeria
Kisah Sukses Basuki Tjahaja Purnama di Panggung Politik Indonesia
9 Cara Tepat Mencegah Penyakit Leptospirosis
Sumber : antara / budhianto marpaung