Kosmetik Aman dan Nyaman

Fit & Charming / 21 August 2007

Kalangan Sendiri

Kosmetik Aman dan Nyaman

Fifi Official Writer
23110

Fungsi kosmetik adalah melindungi kulit dan mempercantik wajah. Tapi ada kalanya, kosmetik justru membawa bencana pada kulit. Apa yang harus diperhatikan? Berapa jumlah kosmetik yang memenuhi meja rias Anda? Berapa jenis kosmetik dekoratif yang memenuhi kantung kosmetik Anda? Pernahkah Anda membaca satu demi satu kandungan isinya? Ingatkah Anda tanggal kadaluwarsanya?

Dalam urusan mempercantik diri, kaum perempuan biasanya rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli kosmetik. Terutama kosmetik dekoratif yang dapat mencerahkan kulit wajah serta menutupi bagian-bagian wajah yang kurang sempurna. Jenis kosmetik dekoratif yaitu alas bedak, bedak, perona mata, perona pipi, dan lipstik. Tidak sedikit pula perempuan yang tergiur membeli kosmetik berdasarkan rekomendasi seorang temannya, atau karena rayuan iklan yang begitu gencar di televisi. Padahal, kosmetik tersebut belum tentu cocok dengan jenis kulit kita.

Dalam keseharian kita juga menggunakan kosmetik perawatan seperti susu pembersih, penyegar, hand & body lotion, krim siang, krim malam, dan krim mata. Fungsi kosmetik perawatan adalah mengangkat kotoran yang mencemari kulit, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet, memperlambat timbulnya kerutan, serta melembutkan kulit yang kasar. Namun kenyataannya, tidak semua kosmetik yang berada di pasar, aman dan dapat melindungi kulit.

Bukan menakut-nakuti, ternyata ada kosmetik yang mengandung pewarna merah K10 (rhodamin B), yang merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan untuk pewarna kertas, tekstil atau tinta. Zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati (liver). Tahun 2006 lalu, pemerintah sudah mengeluarkan peringatan agar produk kosmetik yang mengandung rhodamin B itu, tidak dipasarkan lagi. Agar kita terhindar dari kerusakan kulit, minimal ada empat hal yang perlu diperhatikan apabila kita membeli dan menggunakan kosmetik.

1. Mengenal Jenis Kulit
Sebelum membeli kosmetik, kenali jenis kulit Anda terlebih dahulu "Sebagai konsumen, sudah seharusnya kita mengetahui terlebih dahulu jenis kulit kita," ujar Dr Tina Wisesa, SpKK, ketika ditemui di Klinik Sakti Medika. "Di gerai kosmetik, kita jangan pasrah begitu saja terhadap anjuran beautician yang mengatakan kosmetik "A" misalnya, baik, bagus, dan cocok untuk kulit kita. Berbahaya sekali." Pertanyaannya seharusnya, "Kulit saya kering atau berminyak, kosmetik mana yang kira-kira cocok untuk jenis kulit saya ?"

2. Mengetahui Kandungan Bahan
Sebagai konsumen, kita sebaiknya mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik pilihan kita. Dengan mengetahui bahan-bahan tersebut, minimal kita bisa terhindar dari kerusakan kulit.

3. Tidak Sering Berganti Merk
Sebaiknya tidak terlalu Bering berganti-ganti merek kosmetik terutama kosmetik dekoratif. Selain boros, akan berpengaruh terhadap kesehatan kulit. "Setiap merek kosmetik mempunyai bahan-bahan yang diunggulkan. Misalnya merek""A" lebih banyak mengandung pelembab, sedangkan merek "B" lebih mengunggulkan mineralnya. Apabila kita menggunakannya secara bergantian, kemungkinan kulit akan terpengaruh. Terlebih bagi mereka yang memiliki kulit sensitif," kata Dr Tina.

Dokter Tina menyarankan kalau membeli kosmetik dekoratif, sebaiknya senada. "Misalnya, alas bedak (foundation) dan bedak padat atau bedak taburnya satu merek," ujarnya. Kalau pun kita ingin mengganti merek kosmetik, habiskan kosmetik lama terlebih dahulu. Kecuali, kosmetik tersebut mengganggu kenyamanan kulit kita. Jika demikian, tidak ada jalan lain. "Hentikan pemakaiannya. jangan sayang menggantinya hanya karena harga produk itu mahal. sayangi kulit kita," ujar Dr Tina.

4. Mencatat Batas Waktu Kadaluwarsa
Setiap membeli kosmetik, jangan lupa membaca masa kadaluwarsanya. Apabila tidak tercantum pada kemasannya, tanyakan langsung kepada beautician. "Catat tanggal kadaluwarsanya. Jika perlu tempel label kecil di belakang kemasan kosmetik, sekedar mengingatkan kita batas akhir penggunaannya," ujar Dr Tina.

Ciri-ciri kosmetik yang sudah kadaluwarsa yaitu warnanya berubah (keruh) atau lebih muda, baunya lebih menyengat, dan berjamur (misalnya, timbul bintik-bintik putih di permukaan perona mata atau perona pipi). Apabila masih juga digunakan, maka kesehatan kulit akan terganggu. Perona mata yang sudah kadaluwarsa, misalnya, akan menyebabkan iritasi pada mata. Sedangkan perona pipi yang sudah kadaluwarsa akan mengakibatkan pipi terasa panas dan gatal.

Tip Seputar Kosmetik

1. Sebelum membeli kosmetik, baca labelnya dengan teliti yaitu bagian "Ingredients' atau "Bahan", Setelah itu baca pula aturan pakainya.

2. Untuk mengetes apakah kosmetik cocok atau tidak dengan kulit kita, sapukan sedikit kosmetik pada punggung tangan Anda. Biarkan selama 24 jam. Jika Anda merasa tidak nyaman dan timbul ruam-ruam merah pada kulit, atau timbul rasa gatal, segera hentikan pemakaiannya. Cuci bersih kulit yang telah terkena bahan kosmetik tersebut.

3. Pada saat mengoleskan krim malam, atau krim mata, sebaiknya gunakan spatula. Jika ingin menggunakan jari telunjuk, misalnya, pastikan jari dalam keadaan bersih. Ambil krim sekaligus banyak, lalu tutup wadahnya dengan rapat. Oleskan krim tersebut pada wajah sedikit demi sedikit. Jangan berkali-kali mencolek krim, apalagi saat jari kita sudah kotor.

4. Belilah kosmetik dekoratif dalam kemasan mini. Selain ekonomis, apabila kadaluwarsa dan harus dibuang, Anda tidak terlalu rugi. Setelah segelnya dibuka, kosmetik dekoratif sebaiknya diganti setiap 6 bulan.

5. Apabila memakai kosmetik perawatan, waktunya jangan kurang dari dua minggu atau satu bulan. Setelah pemakaian satu bulan, hasilnya baru tampak. Karena, regenerasi kulit berlangsung setelah 28 hari. Jika kita memakainya hanya 3-4 hari, belum ada hasilnya.

Bahan-bahan yang harus dihindari dalam kosmetik

1. Formaldehid (formaldehyde), merupakan bahan pengawet yang terdapat pada produk kecantikan yang digunakan untuk tubuh, kulit, dan rambut. Zat ini dapat memicu alergi, asma, sakit kepala, depresi, pusing, dan nyeri sendi. Hidantoin dan surfaktan seperti
sodium lauril sulfat (sls), dimungkinkan mengandung formaldehid.

2. Sodium Lauril Sulfat (SLS), sekarang ini sering digunakan oleh pabrik shampo, kondisioner rambut, pasta gigi, beberapa produk pembersih. SLS merupakan zat sejenis deterjen keras yang dapat mengiritasi mata. Dampak yang lebih buruk, menyebabkan kerusakan permanen pada mata anak-anak, ruam kulit, kerontokan rambut, dan borok pada mulut.

3. Tar Batubara (Coaltar), biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk perawatan rambut kering dan shampo anti-ketombe.

4. Petrolatum, adalah campuran hidrokarbon yang biasa dikenal sebagai gel petroleum, minyak pelumas, atau malam. Menghambat tubuh dalam mengeluarkan racun dan mengakibatkan kekeringan kulit, penuaan dini, timbulnya jerawat.

5. Alkohol atau isopropyl, banyak terdapat pada cat pewarna rambut, hand lotion, dan parfum. Dapat menyebabkan sakit kepala, depresi, dan mual. Selain itu dapat menyebabkan kekeringan pada kulit yang memungkinkan bakteri tumbuh subur.

6. Pewangi (fragrances, yaitu semua substansi alami maupun sintetis yang semata-mata digunakan untuk memberi aroma pada produk-produk kosmetik). Sering ditambahkan pada parfum dan produk perawatan tubuh lain yang berbahan petroleum. Gangguan kesehatan yang disebabkan karena pewangi adalah penyakit kulit seperti dermatitis kontak iritan atau dermatis kontak alergi, gangguan saluran pernapasan, termasuk asma, rinitis (radang hidung), bronkitis, dan gangguan sistem saraf, mulai dari yang ringan, seperti sakit kepala dan migren sampai kelumpuhan fungsi saraf tertentu.

Sumber : nirmala
Halaman :
1

Ikuti Kami