Berani Melawan Arus Dunia
Kalangan Sendiri

Berani Melawan Arus Dunia

Lori Official Writer
      263

Ayat Renungan: 2 Tawarikh 19:2 - "Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau."

 

Yehu, anak nabi Hanani, muncul sebagai nabi di tengah situasi gelap bangsa Israel, ketika para pemimpin larut dalam penyembahan berhala dan korupsi moral. Ia bukan seorang tokoh besar dengan latar belakang istimewa, tetapi panggilan Allah menjadikannya suara yang berani melawan kekuasaan yang menyimpang. Ketika semua orang memilih diam atau berkompromi, Yehu tampil dengan kebenaran yang tajam, menyampaikan firman Allah tanpa takut akan konsekuensinya.

Ia menegur Raja Baesa dengan nubuat yang keras tentang kehancuran keluarganya karena ketidaksetiaan terhadap Allah, sebuah nubuat yang kemudian digenapi. Bahkan terhadap Raja Yosafat—yang dikenal sebagai raja saleh—Yehu tidak ragu untuk mengingatkan tentang bahaya kompromi, karena ia bersekutu dengan Ahab yang fasik. Dengan tegas ia berkata, “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau." (2 Tawarikh 19:2). Bagi Yehu, aliansi politik atau keuntungan duniawi tidak bisa menjadi alasan untuk mengorbankan kesetiaan kepada Tuhan.

Keberanian Yehu mengingatkan kita bahwa integritas dan ketaatan tidak bisa diperjualbelikan, sekalipun di hadapan penguasa yang tampak menakutkan. Ketika manusia memilih jalan kompromi demi kenyamanan, Yehu berdiri tegak dan menolak tunduk pada arus zaman. Ia tahu bahwa korupsi, penyembahan berhala, dan ketidakadilan bukan sekadar masalah sosial, melainkan pelanggaran langsung terhadap Allah yang membawa murka-Nya. Inilah pesan yang menembus waktu: iman sejati menuntut keberanian untuk berkata “tidak” meski itu berarti berdiri seorang diri.

Hari ini, kita pun dihadapkan pada pilihan yang sama. Dunia menawarkan banyak alasan untuk diam atau berkompromi, tetapi suara kebenaran tidak boleh dibungkam. Mungkin harga yang harus dibayar terasa mahal, entah dalam bentuk penolakan, kesepian, atau kehilangan. Namun, seperti Yehu, kita dapat melangkah dengan keyakinan bahwa Tuhan berdiri di pihak mereka yang memilih untuk setia. Integritas bukan hanya sekadar prinsip moral, melainkan panggilan hidup. Sebagai orang-orang percaya, yang telah diberikan karunia untuk membedakan sisi benar dan salah, apakah kita bersedia untuk melawan arus dunia? 

Mari minta hikmat dari Tuhan dan bimbingan dari Roh Kudus, supaya melalui setiap perjuangan, setiap tindakan dan setiap perkataan kita mendatangkan pertobatan bagi banyak jiwa. Sehingga nama Tuhan dimuliakan di bumi seperti di surga. 

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami