Saat Keadaan Sulit Justru Harus Berdoa dan Memuji Tuhan
Kalangan Sendiri

Saat Keadaan Sulit Justru Harus Berdoa dan Memuji Tuhan

Lori Official Writer
      31

Ayat Renungan: Kisah Para Rasul 15: 25-26 - “Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.”

 

Tahukah Anda bahwa Alkitab mencatat satu gempa bumi supranatural yang bukan berasal dari alam, melainkan dari kuasa doa dan pujian? Kisah Paulus dan Silas di penjara adalah bukti bahwa doa dan penyembahan yang mendalam mampu mengguncang langit dan bumi.

Bayangkan, setelah dipukuli dengan sekujur tubuh yang penuh luka, mereka lalu dijebloskan ke dalam penjara yang dingin dan gelap. Namun mereka tidak mengasihani diri atau mengeluh. Justru yang mereka lakukan adalah berdoa dan memuji Tuhan! Apa yang terjadi? Belenggu terlepas, pintu penjara terbuka, dan kuasa Allah nyata! 

“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.” (Kisah Para Rasul 15: 25-26)

Inilah kekuatan doa dan penyembahan. Saat kita tidak mengandalkan kekuatan manusia, melainkan menyerahkan hati dalam doa, Tuhan bekerja dengan cara yang tidak terduga. Paulus dan Silas memahami bahwa mereka sedang menghadapi peperangan rohani, sehingga mereka berperang dengan senjata doa dan pujian. Seperti Firman Tuhan berkata: “…karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” (2 Korintus 10:4).

Lalu Paulus dan Silas juga memahami bahwa mereka sedang berada di tempat yang paling gelap, dimana ada banyak tahanan yang sedang terbelenggu. Doa dan pujian mereka bergema dan memancarkan terang Tuhan yang mendatangkan kelepasan. Ini bukan hanya tentang Paulus dan Silas, tetapi mereka hadir untuk membawa terang Tuhan ke dalam hati para tahanan lainnya. Sehingga melalui peristiwa itu, jiwa mereka dijamah dan hidup kembali. 

Kita mungkin berdecak kagum dengan kisah ini. Tetapi mari merefleksikan kisah ini ke dalam hidup kita. Jika kita berada di posisi Paulus dan Silas, apakah kita masih bisa berdoa dan memuji Tuhan? Mungkin saat ini Anda sedang berada di “penjara kehidupan”: tekanan, masalah, atau situasi yang membuat Anda merasa seolah-olah tidak ada jalan keluar apakah Anda mau mengambil langkah berdoa dan memuji Tuhan? 

Mari, jangan biarkan diri kita terikat oleh rasa takut atau putus asa. Firman Tuhan mengingatkan, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6).

Si iblis sering berusaha memperlemah iman kita “di titik 11:59”, tepat sebelum mujizat datang. Tetapi jika kita tetap setia berdoa dan menyembah, Tuhan akan hadir, membuka pintu, dan melepaskan belenggu kita. Bahkan melalui peristiwa yang kita alami, Tuhan juga bisa memakainya untuk menjamah hati banyak jiwa (2 Korintus 4:6).

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami