Lepaskan Kepahitan, Pulihkan Cinta dalam Pernikahan
Sumber: Canva.com

Marriage / 12 November 2025

Kalangan Sendiri

Lepaskan Kepahitan, Pulihkan Cinta dalam Pernikahan

Aprita L Ekanaru Official Writer
161

 

Setiap pernikahan pasti melewati masa-masa sulit. Ada saat di mana kata-kata melukai, janji diabaikan, atau harapan tidak terpenuhi. Bila luka itu tidak disembuhkan, kepahitan mulai tumbuh diam-diam di hati. Dalam pernikahan Kristen, kepahitan bukan hanya masalah emosional, tetapi juga rohani karena ia menghalangi kasih Kristus mengalir di antara suami dan istri.

 

Apa Itu Kepahitan dalam Pernikahan?

Kepahitan adalah kondisi hati yang menolak untuk memaafkan. Ia muncul ketika seseorang memilih menyimpan rasa sakit, dendam, atau kekecewaan terhadap pasangan.

 

Ibrani 12:15 berkata: “...janganlah ada akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”

Akar pahit ini, bila dibiarkan, dapat merusak keintiman, komunikasi, bahkan iman pasangan.

 

Tanda-Tanda Kepahitan Sudah Tumbuh

  • Sulit mempercayai pasangan lagi, meskipun sudah berusaha.
  • Setiap kesalahan kecil memicu kemarahan besar.
  • Enggan berdoa atau beribadah bersama.
  • Hati terasa dingin dan hubungan terasadatar”.
  • Sering mengungkit masa lalu yang menyakitkan.

 

Jika tanda-tanda ini mulai terlihat, itu saatnya untuk berhenti dan meminta Tuhan menyembuhkan hati.

 

Mengapa Pengampunan Itu Penting?

Pengampunan bukan berarti melupakan, tetapi memilih untuk melepaskan hak untuk membalas. Kristus mengampuni kita bukan karena kita layak, melainkan karena kasih-Nya sempurna.

 

Efesus 4:32 menasihati: Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

 

Ketika Anda mengampuni, Anda bukan membenarkan kesalahan pasangan, tetapi membebaskan diri Anda dari belenggu kebencian.

 

Langkah Praktis Melepaskan Kepahitan

  • Berdoa dan mengakui luka hati kepada Tuhan. Katakan dengan jujur apa yang Anda rasakan.
  • Pilih untuk mengampuni, meskipun perasaan belum siap. Pengampunan adalah keputusan iman.
  • Bangun kembali komunikasi dengan kasih. Bicarakan hal sulit dengan lembut dan tanpa menyalahkan.
  • Fokus pada pertumbuhan rohani bersama. Bacalah Firman, berdoa, dan layani Tuhan sebagai satu tim.
  • Cari bimbingan rohani. Gembala, konselor, atau pasangan senior Kristen dapat membantu proses pemulihan hubungan.

 

Kepahitan dapat menghancurkan cinta, tetapi kasih Kristus sanggup memulihkannya. Saat Anda memilih untuk melepaskan luka dan mengampuni, Anda sedang membuka jalan bagi pemulihan, kedamaian, dan cinta yang lebih dalam. Pernikahan yang kuat bukanlah tanpa luka, tetapi yang terus belajar sembuh bersama di dalam Tuhan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami