-
Share:
Tinggal Serumah dengan Mertua? Ini 7 Cara Menjaga Hubungan Tetap Harmonis
Claudia Jessica Official Writer
Tidak semua orang membayangkan akan tinggal serumah dengan mertua setelah menikah. Namun kenyataannya, banyak pasangan muda akhirnya harus berbagi atap dengan orang tua, entah karena alasan ekonomi, tanggung jawab keluarga, atau situasi darurat seperti renovasi rumah.
Di satu sisi, tinggal bersama keluarga besar bisa menjadi berkat. Tapi di sisi lain, ada juga tantangan yang bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Perbedaan kebiasaan, cara berpikir, bahkan hal kecil seperti cara mengasuh anak atau mengatur dapur, bisa menimbulkan gesekan jika tidak dihadapi dengan bijak.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih dan damai sejahtera, termasuk di dalam keluarga. Firman Tuhan berkata, “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” (Roma 12:18).
Jadi, bagaimana cara menjaga keharmonisan saat tinggal serumah dengan mertua? Berikut 7 hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga hubungan dengan mertua tetap harmonis:
1. Pahami dinamika hubungan dan batasan pribadi
Setiap orang punya kepribadian dan cara berpikir yang berbeda. Karena itu, penting untuk memahami dinamika hubungan dalam keluarga besar. Jika ada anggota keluarga yang terlalu dominan atau sulit menghargai batasan, bicarakan dengan lembut namun tegas. Ingat, menjaga damai bukan berarti menuruti semua hal, tapi belajar menempatkan diri dengan bijaksana.
2. Bicarakan harapan dan aturan sejak awal
Sebelum tinggal bersama, bicarakan hal-hal praktis seperti pembagian tugas rumah, biaya hidup, dan aturan sehari-hari. Percakapan terbuka di awal akan mencegah kesalahpahaman di kemudian hari. Amsal 15:22 mengingatkan, “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.” Dengan komunikasi yang sehat, hubungan pun akan lebih harmonis.
3. Tetap jaga kemandirian sebagai pasangan
Tinggal bersama mertua bukan berarti harus kehilangan kemandirian. Tetaplah membuat keputusan rumah tangga bersama pasangan, termasuk dalam mendidik anak. Biarkan kakek-nenek tetap berperan sebagai kakek-nenek yang penuh kasih, bukan pengasuh utama.
Menjaga keseimbangan seperti ini akan menolong semua pihak tetap merasa dihargai dan tidak saling tumpang tindih peran.
4. Tunjukkan rasa hormat dan kasih
Menghormati mertua adalah bagian dari menghormati Tuhan. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kasih kepada mertua adalah dengan mengasihi pasanganmu, anak mereka dengan tulus. Ketika Anda memperlakukan pasanganmu dengan penuh kasih dan hormat, itu juga menjadi kesaksian yang indah bagi orang tua.
5. Luangkan waktu berdua dengan pasangan
Seringkali, tinggal bersama keluarga besar membuat waktu pribadi pasangan menjadi sangat terbatas. Karena itu, usahakan tetap memiliki “waktu berdua”, entah itu sekadar berjalan sore bersama, minum kopi berdua, atau makan malam berdua setelah anak tidur. Hubungan pernikahan yang sehat adalah fondasi penting agar Anda tetap kuat menghadapi dinamika keluarga.
6. Rawat kehidupan rohani bersama
Jangan lupa menjaga kehidupan rohani di tengah kesibukan keluarga. Jika mertua juga percaya kepada Tuhan, itu bisa menjadi berkat besar kalian bisa berdoa bersama, saling menguatkan, dan membangun suasana rumah yang penuh kasih.
Namun jika belum seiman, tetaplah menunjukkan kasih dan teladan Kristus melalui sikapmu. Kadang kesabaran dan kebaikan lebih berbicara daripada seribu kata.
7. Fokus pada kasih, bukan perbedaan
Akan selalu ada perbedaan cara pandang, kebiasaan, atau pola pikir antara generasi. Tapi kasih Kristus menolong kita untuk melihat melampaui perbedaan itu. Saat Anda memilih untuk mengasihi, mengampuni, dan bersyukur, Tuhan bisa memakai hubungan itu untuk memproses karakter dan memperdalam kasih dalam keluargamu.
Tinggal serumah dengan mertua memang bisa menjadi tantangan, tapi juga kesempatan untuk bertumbuh dalam kesabaran dan kasih. Saat kita menempatkan Tuhan sebagai pusat keluarga, Ia akan memberi hikmat untuk menjalani setiap situasi dengan damai.
Seperti yang tertulis dalam Kolose 3:14, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”
Sumber : crosswalk.comHalaman :
1
