Pernahkah Anda merasa ingin berhenti? Saat tekanan datang bertubi-tubi, tanggung jawab terasa terlalu besar, dan hasil yang diharapkan tak kunjung terlihat. Bahkan sepertinya, menyerah terlihat lebih mudah daripada berjuang.
Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan besar antara berserah kepada Tuhan dan menyerah pada keadaan? Sikap berserah adalah tindakan iman, sedangkan menyerah adalah tanda putus asa.
Kadang yang kita butuhkan bukan berhenti, melainkan memandang ulang segala sesuatu dari sudut pandang yang baru. Saat kita belajar melihat hidup dari perspektif Tuhan, kekuatan dan semangat itu bisa kembali tumbuh dalam hati kita.
Apa yang perlu kita lakukan?
1. Ubah Persepsi, Ubah Sikap
Banyak orang berhenti bukan karena tidak mampu, tetapi karena memiliki persepsi yang salah. Dalam situasi yang sama, satu orang berkata, “Saya tidak sanggup lagi,” sementara yang lain melihatnya sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Yang membedakan di sini bukanlah masalahnya, melainkan cara pandangnya.
Ketika Anda melihat tantangan sebagai cara Tuhan membentuk karakter, Anda akan menemukan kekuatan baru. Setiap tekanan bisa menjadi alat Tuhan untuk memperdalam iman dan memperluas kapasitas Anda.
2. Ingat Alasan Anda Memulai
Sebelum memutuskan untuk berhenti, cobalah renungkan kembali. Mengapa dulu Anda memulainya? Apakah karena panggilan Tuhan, karena kasih, atau sekadar ingin menyenangkan orang lain?
Jika sesuatu dimulai dengan alasan yang benar, Anda akan lebih kuat ketika menghadapi kesulitan di tengah jalan. Tetapi jika alasannya keliru, sedikit badai saja bisa membuat Anda goyah.
Ketika kita mengingat kembali alasan mengapa kita mulai melakukan sesuatu, perasaan itu dapat menolong kita untuk menemukan kekuatan untuk kembali berjuang.
3. Lihat Gambaran Besarnya
Seperti seorang pemahat batu yang terus memukul bongkahan batu tanpa hasil yang langsung terlihat, banyak hal dalam hidup juga membutuhkan ketekunan. Tidak ada yang terjadi dalam semalam. Namun setiap langkah kecil yang Anda lakukan hari ini sedang membentuk sesuatu yang besar di masa depan.
Jangan berhenti hanya karena hasilnya belum terlihat. Tuhan sedang bekerja di balik layar, bahkan saat Anda merasa usaha Anda sia-sia. Percayalah, ketekunan Anda tidak akan berakhir dengan hampa.
4. Beri Waktu pada Proses
Hidup tidak selalu tentang hasil yang instan. Seperti permainan golf yang memiliki banyak tahap, perjalanan hidup pun penuh proses. Ada saat gagal, ada saat berhasil, dan keduanya membentuk kita menjadi lebih matang.
Pemimpin sejati tidak dibentuk dalam satu hari, melainkan melalui latihan, kegagalan, dan keberanian untuk terus melangkah. Saat Anda tergoda untuk menyerah, beri waktu lagi. Tuhan belum selesai bekerja dalam hidup Anda.
5. Tetaplah Berjalan Bersama Tuhan
Setiap proses yang Tuhan izinkan bukan untuk menghancurkan Anda, melainkan untuk memurnikan dan menguatkan Anda. Saat Anda merasa lelah, mintalah kekuatan baru dari-Nya.
Apabila Anda sedang berada di titik di mana rasanya tidak sanggup lagi melanjutkan perjuangan, jangan berjalan sendiri. Layanan Doa CBN siap mendampingi Anda lewat doa dan dukungan rohani.
Biarlah Tuhan meneguhkan hati Anda untuk terus berjalan bersama-Nya, karena proses Tuhan selalu berharga. Hubungi Layanan Doa CBN di WhatsApp 0822-1500-2424 atau klik banner di bawah artikel ini.
Sumber : Jawaban.com