Kehilangan ibu adalah luka yang sangat dalam bagi seorang anak berusia 11 tahun. Bellvania, seorang gadis kecil dari Manado, merasa hidupnya begitu tidak adil. Perasaan kecewa dan sedih yang menyelimutinya membuatnya "ngambek" kepada Tuhan. Dalam hatinya, ia merasa Tuhan telah mengambil orang yang paling ia sayangi. Kekecewaan ini kemudian membuatnya menjauh dari segala hal yang berhubungan dengan iman. Bellvania menjadi malas beribadah, jarang membuka Alkitab, dan hampir tidak pernah berdoa.
Kesedihan itu terus membayanginya, bahkan dalam momen bahagia sekalipun. Suatu hari, saat pengambilan rapor, ia mendapatkan nilai yang memuaskan. Namun, ia tetap merasakan kekosongan yang besar di hatinya. Ia merasa sedih dan iri ketika melihat teman-temannya didampingi oleh ibu mereka sendiri.
Perubahan dalam diri Bellvania akhirnya disadari oleh Omanya. Ia melihat cucunya tidak lagi serius beribadah dan justru sibuk bermain handphone di gereja. Menjelang Paskah, Omanya mendengar pengumuman tentang pemutaran film Superbook di gereja. Ia pun menyuruh Bellvania untuk hadir dan memintanya mencoba kembali fokus kepada Tuhan.
BACA JUGA:
Berani Jujur dan Mengampuni Diri Sendiri, Beginilah Tuhan Mengubah Hidup Betran
Doa Daniel di Tengah Gelapnya Goa Singa Menginspirasi Shinta Berani Lawan Rasa Takut
Titik balik yang sesungguhnya terjadi ketika Bellvania menyaksikan episode Superbook tentang penyaliban Yesus. Ia tersentuh melihat betapa besar kasih Yesus, yang rela mati untuk menebus dosa manusia. Ia pun menyadari bahwa pengorbanan itu juga dilakukan untuknya. Kesadaran ini membangkitkan keinginannya untuk membalas kasih Tuhan dengan hidup melakukan perbuatan baik.
Perlahan-lahan, hati Bellvania dipulihkan. Ia belajar menerima kepergian ibunya dan berhenti merasa iri. Sebaliknya, ia mulai bersyukur atas kehidupannya. Ia percaya bahwa meskipun ibunya telah tiada, Tuhan Yesus akan selalu menyertainya. Bellvania juga terinspirasi oleh kesaksian iman temannya, Frosty, yang memberinya keberanian untuk membagikan pengalamannya sendiri.
Bellvania pun menghubungi tim Superbook melalui Facebook karena ia ingin membagikan kesaksiannya untuk menguatkan teman-teman lain yang mungkin mengalami kesedihan serupa.
"Pernah ada salah satu temanku dibully dan sering menangis, aku datangin dia dan memberi dukungan. Aku tahu dia juga pasti sedang measa down, seperti yang pernah aku alami sebelumnya. Aku ajak dia untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan rajin beribadah, baca Firman Tuhan dan berdoa. Supaya Tuhan yang menolong dan menguatkan dia. Sampai akhirnya, setelah beberapa hari dia datangi aku dan bilang terima kasih karena sejak dekat dengan Tuhan dia jadi dikuatkan an tidak mudah menangis lagi. Aku senang, dan mau membantu lebih banyak lagi teman-teman di luar sana melalui kesaksianku," tuturnya.
Kini, melalui perjalanan imannya bersama Tuhan dan tuntunan Superbook, Bellvania menjalani hidup dengan semangat baru. Ia hidup penuh syukur dan berpegang teguh pada kasih Yesus yang tidak pernah meninggalkannya.
Seperti Bellvania, anak-anak Anda juga bisa mengalami sendiri kuasa Firman Tuhan yang mengubah hidup melalui tayangan-tayangan seru di YouTube Superbook Indonesia. Yuk, kunjungi channel-nya sekarang dan jangan lupa subscribe!
Sumber : Jawaban.com