MBG Sajikan Menu UPF, Dr. Tan Dorong Program MBG Sajikan Makanan Lokal Bergizi untuk Anak
Sumber: Instagram (@infobintaro.i)

Health / 29 September 2025

Kalangan Sendiri

MBG Sajikan Menu UPF, Dr. Tan Dorong Program MBG Sajikan Makanan Lokal Bergizi untuk Anak

Claudia Jessica Official Writer
469

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program unggulan pemerintah yang bertujuan memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah dari PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Program MBG resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 dan dikelola melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

Program ini bertujuan agar kelompok rentan dapat memperoleh asupan gizi seimbang yang mendukung tumbuh kembang serta kesehatan mereka. Meski demikian, pelaksanaan MBG masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah efektivitas serta kualitas gizi.

Beberapa menu yang dibagikan, seperti burger, spaghetti, dan bakmi, masuk kategori ultra-processed food (UPF) yang minim nutrisi, justru berbanding terbalik dengan tujuan MBG sendiri. Padahal, anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan makanan segar dan bernutrisi alami.

Pandangan Ahli Gizi tentang Menu MBG

Ahli gizi menilai perlunya perhatian serius dalam penyusunan menu MBG. Dr. Tan Shot Yen, seorang dokter, ahli gizi masyarakat, sekaligus anggota Komisi IX DPR RI, menyoroti hal ini dalam audiensi Komisi IX DPR RI bersama Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), CIDSI, dan JPPI. Menurutnya, penggunaan menu ultra-proses kurang tepat untuk mendukung tujuan MBG.

“Dari Lhoknga sampai Papua, yang dibagi adalah burger. Padahal tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia. Tidak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di tanah kita,” ujar Dr. Tan.

Tak hanya itu, Dr. Tan juga berharap distribusi makanan kering yang berbasis industri dapat dihentikan. “Hentikan distribusi makanan kering yang mengacu pada produk industri sebagai UPF,” tambahnya.

Sebagai gantinya, Dr. Tan mendorong agar program MBG menghadirkan makanan bergizi berbasis pangan lokal. “Saya ingin anak Papua bisa makan ikan kuah asam. Saya ingin anak Sulawesi bisa makan kapurung,” katanya.

Menu-menu khas daerah tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada generasi muda.

Standar Makanan Bergizi Anak ala “Isi Piringku”

Pada masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan makanan dengan gizi seimbang.

Pedoman “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan menggambarkan standar sederhana yang bisa dijadikan acuan dalam setiap porsi makan anak. Dalam satu piring makan:

  • Setengah piring diisi oleh sayur dan buah, sebagai bagian penting penyumbang vitamin, mineral, dan serat.
  • Setengah piring lain dibagi menjadi makanan pokok (karbohidrat) dan lauk-pauk (protein hewani atau nabati).
  • Ditambah dengan asupan air putih delapan gelas per hari sebagai cairan utama.

Kombinasi bahan segar dan minim proses inilah yang sebenarnya dimaksud dengan makanan bergizi. Menu berbasis pangan lokal akan lebih mendekatkan anak-anak pada kebutuhan nutrisinya sekaligus membangun kebiasaan makan yang sehat sejak dini.

Dengan memaksimalkan potensi pangan lokal seperti ikan, sayur, buah, dan sumber protein alami lainnya, MBG bisa menjadi langkah nyata mencetak generasi sehat sekaligus bangga pada warisan kuliner nusantara.

Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami