Obesitas atau berat badan berlebih tidak hanya mempengaruhi penampilan. Obesitas bisa mencuri kesehatan, tenaga, bahkan masa depan kita. Tapi kabar baiknya adalah, obesitas bisa kita lawan dan atasi. Salah satu orang yang telah membuktikannya adalah Ignatius Rosoinaya Penyami atau yang kita kenal sebagai rapper, Saykoji.
Dalam sebuah Podcast dr. Tirta bersama Saykoji, ia mengungkapkan berat badannya mencapai 150 kilogram. Kondisi itu membuatnya cepat lelah, hingga suatu hari smartwatch yang ia gunakan membuatnya tersadar.
Smartwatch itu memberi peringatan detak jantung abnormal saat ia hanya duduk santai. “Your heart rate 115, are you okay?” kata Saykoji memberitahu notifikasi mengejutkan yang didapat dari smartwatchnya karena heart normal hanya berkisar pada 60-100 bpm.
“Itu bikin gue sadar ada yang salah. Harus ada yang berubah,” ungkapnya.
Saykoji tidak langsung menjalani diet ketat atau olahraga ekstrem. Ia hanya memulai dengan cara sederhana, jalan kaki dua kilometer setiap hari.
“Secara penampilan nggak ada bedanya. Tapi gue sendiri yang rasa, badan lebih enak, nafas lebih panjang, stamina naik,” katanya kepada dr. Tirta. Dari sinilah Saykoji semakin yakin bahwa proses kecil tetap berarti.
Perlahan, ia menambah porsi latihannya dengan workout sederhana, dumbbell kecil, hingga akhirnya rutin latihan beban.
Istrinya pun mendukung penuh perubahan Saykoji, bahkan “menjebaknya” ke dokter gizi. Dari pertemuan dengan dokter gizi tersebut, Saykoji belajar pola makan sehat dengan memperbanyak protein, sayuran, dan mengurangi nasi.
“Makan gue sederhana banget. Dada ayam, brokoli, udah cukup. Yang penting konsisten,” ujarnya.
Tentunya proses itu tidak selalu berjalan dengan mulus. Berat badannya sempai naik lagi, dan stagnan, hingga motivasinya pun sempat goyah. Tetapi, ia memegang kuat prinsipnya dengan teguh, slowsistency.
“Turunnya nggak instan. Kadang flat, kadang naik, tapi gue terusin. Gue percaya pelan tapi konsisten itu lebih kuat daripada cepat tapi berhenti,” tegasnya.
Konsistensinya membuahkan hasil. Kini, berat badannya sudah turun mencapai 91 kilogram. Resting heart rate yang dulu mencapai lebih dari 100 bpm kini turun ke angka 70-an. Tidurnya pun jadi lebih berkualitas, tenaganya jauh lebih kuat. Bahkan ia sedang bersiap untuk mengikuti New York Marathon.
Perubahan pola hidup Saykoji pun memberikan dampak bagi keluarganya.
“Anak-anak gue lihat sendiri progres ini. Gue nggak perlu banyak ngomong, mereka lebih respect karena lihat bapaknya berjuang untuk hidup sehat,” ucapnya.
Bagi kita orang percaya, perjuangan ini punya makna rohani. Firman Tuhan berkata: “Tubuhmu adalah bait Roh Kudus” (1 Korintus 6:19). Menjaga tubuh bukan sekadar gaya hidup, melainkan juga ibadah. Tubuh yang sehat membuat kita lebih siap melayani Tuhan dan hadir bagi keluarga.
“Kalau orang kristen, kita percaya tubuh ini dikasih Tuhan namanya Bait Allah, tempat Tuhan masuk juga ke dalam tubuh kita. kalo ga dijaga, berarti lu ga menghormati temple yang Tuhan kasih,” kata Saykoji.
Terakhir, yang membuat Saykoji lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan tubuhnya adalah tujuan.
“Salah satu tujuan gue karena gue udah berkeluarga adalah untuk ga ngerepotin anak-anak gue dan masih mendampingi anak-anak gue waktu mereka dewasa,” ucapnya dengan yakin.
Jika Saykoji bisa turun dari 150 kg menjadi 91 kg dengan konsistensi, maka kita pun bisa. Jadi, tidak perlu waktu yang tepat. Tapi mulailah hari ini.
Jangan tunggu waktu yang sempurna. Mulailah hari ini. Satu langkah kecil bisa menjadi awal kebebasanmu dari obesitas. Karena tubuhmu berharga, dan Tuhan ingin engkau hidup dengan sehat.
Sumber : YouTube dr. Tirta