Kuasa Pengampunan yang Membebaskan
Kalangan Sendiri

Kuasa Pengampunan yang Membebaskan

Lori Official Writer
      188

Ayat Renungan: Kolose 3: 13 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

 

Pernahkah Anda menyimpan sakit hati atau dendam kepada seseorang yang telah melukai Anda? Berapa lama Anda menyimpan luka tersebut dan apa dampaknya atas hidup Anda? 

Tahukah Anda bahwa menyimpan dendam atau rasa sakit hati hanya akan membebani hidup kita - hati kita menjadi pahit dan pikiran kita dipenuhi kemarahan. Dampak mengerikan dari luka hati ini akan menyerang area spiritual dan fisik kita, seperti munculnya sakit penyakit yang membuat hidup kita menjadi tidak maksimal. Inilah yang dialami oleh Patrisia Ana Patouw, salah satu narasumber program Solusi TV, yang menyimpan dendam dan rasa sakit hati yang menumpuk baik terhadap keluarga dan teman-temannya.

Perkataan dan ejekan yang ia terima membuat Patrisia semakin terpuruk di dalam menghadapi depresi dan gangguan kecemasannya. Bahkan ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya didiagnosa mengalami kelumpuhan. 

Namun, di tengah keterpurukan itu, Tuhan menjamah hatinya. Ia merasakan kasih Tuhan yang lembut mengingatkannya pada semua kepahitan yang masih ia simpan. Firman Tuhan mendorongnya untuk meminta ampun kepada-Nya, dan untuk pertama kalinya ia merasakan damai dan sukacita. Dari sanalah ia belajar melepaskan pengampunan, baik kepada keluarga maupun teman-teman yang telah melukainya. Sejak saat itu, hidupnya dipenuhi kebebasan baru, bahkan Tuhan memakai keterbatasannya untuk mendirikan komunitas bagi sesama penyandang disabilitas.

Sama seperti Patrisia, menyimpan dendam dan sakit hati hanya akan membebani jiwa, merampas kebahagiaan, dan membuat kita terikat oleh luka. Hidup kita seolah terikat dengan belenggu yang kita genggam erat. Namun pagi ini, Tuhan ingin menolong kita untuk melepaskan setiap belenggu dengan tindakan iman dan mengalami kebebasan. 

Bagaimana caranya? Rasul Paulus dalam Kolose 3:13 berkata, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Paulus menegaskan bahwa kita dipanggil untuk mengampuni dengan cara yang sama seperti Tuhan telah lebih dulu mengampuni kita. Pengampunan yang kita berikan bukanlah hasil kekuatan kita sendiri, melainkan respons atas kasih dan anugerah Tuhan yang kita terima secara cuma-cuma

Kisah Patrisia menjadi bukti bahwa pengampunan berkuasa membebaskan kita dari belenggu sakit hati, kemarahan dan dendam yang menekan hidup kita (Ibrani 12: 15). Sehingga kita bisa menjalani hidup yang penuh sukacita dan damai sejahtera. 

Hari ini, Tuhan memanggil setiap kita untuk mencari wajah-Nya, merasakan kasih-Nya dan melepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita. Ampunilah mereka! Karena ini adalah satu-satunya cara untuk kita bisa mengalami kebebasan dan kebangkitan.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami