Melayani Bukan Memerintah
Kalangan Sendiri

Melayani Bukan Memerintah

Lori Official Writer
      115

Ayat Renungan: Markus 10: 43-44“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”

 

Kepemimpinan sejati tidak diukur dari kekuasaan atau kendali yang kita miliki, melainkan dari seberapa besar kita melayani orang lain dengan kasih dan kerendahan hati. Yesus Kristus, teladan sempurna kita, membalikkan pemahaman dunia tentang kepemimpinan. Ia mengajarkan bahwa kebesaran sejati terletak pada pengorbanan tanpa pamrih dan pengabdian yang tulus. Berbeda dengan pemimpin dunia yang haus akan otoritas, pemimpin yang melayani berfokus pada karakter mereka. Mereka cerdas secara emosional, mau mendengarkan, dan berusaha memahami sudut pandang orang lain.

Salah satu pilar utama karakter pemimpin yang melayani adalah akuntabilitas. Akuntabilitas bukanlah beban, melainkan jalan menuju integritas dan pertumbuhan. Akuntabilitas berarti kita bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang kita buat. Seorang pemimpin yang akuntabel memiliki empat kualitas yang mendasar:

  • Kerentanan: Mereka berani mengakui kesalahan dan menerima kritik tanpa membela diri. Seperti Amsal 27:6, “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” 
  • Kemauan untuk Belajar: Mereka terbuka terhadap teguran dan nasihat, siap untuk terus belajar dan menjadi bijak di dalam setiap pertimbangan dan keputusannya. Amsal 12:1 mengingatkan, “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.” 
  • Ketersediaan: Mereka mudah dijangkau dan siap melayani kapan saja. Mereka tidak membangun tembok privasi yang menghalangi komunikasi. Kualitas ini menjadi cara yang efektif untuk menciptakan hubungan kepercayaan.
  • Kejujuran: Mereka berkomitmen pada kebenaran, seberapa pun sulitnya. Mereka membenci kepalsuan dan ilusi. Kejujuran adalah fondasi dari setiap kepemimpinan yang kokoh (Efesus 4:25).

Dalam masyarakat modern, seringkali kurangnya akuntabilitas dianggap wajar bagi para pemimpin, seolah-olah privasi adalah hak istimewa. Namun, Yesus berkata, “Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10: 43-44) 

Kepemimpinan yang akuntabel bukanlah jalan yang mudah, tetapi itu adalah satu-satunya jalan yang menempa kita menjadi pemimpin yang melayani bukan sekadar memerintah.

 

Action Praktis:

Hari ini, mari bertanya kepada diri kita sendiri: Apakah saya bersedia menjadi seorang pemimpin yang memiliki kualitas di atas saat Tuhan memberikan saya kepercayaan? Atau jika Anda hari ini sedang memimpin sesuatu, apakah Anda sudah menjadi pemimpin yang meneladani Kristus.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami