Sejumlah lembaga Kristen di Indonesia, termasuk Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), menyampaikan pernyataan sikap atas situasi sosial-politik yang belakangan ini memanas dan menimbulkan korban jiwa.
Dalam pernyataannya, GKI menyoroti hilangnya kepekaan pemerintah dan DPR terhadap penderitaan rakyat, khususnya terkait kebijakan yang dinilai semakin membebani masyarakat. "Kami menyayangkan tumpulnya nurani para pemimpin bangsa yang melahirkan kebijakan yang melukai hati rakyat," demikian isi pernyataan GKI.
GKI juga mengecam keras tindakan aparat keamanan yang dinilai brutal dalam menangani aksi demonstrasi, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Gereja ini mendesak agar pemerintah dan DPR segera membatalkan kebijakan yang menambah beban masyarakat serta mengajak umat untuk tetap menyuarakan aspirasi secara damai tanpa terprovokasi.
Baca Juga: Seruan Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia: “Tegakkan Keadilan” Dengan Adil & Beradab
Sementara itu, PGI melalui Ketua Umum Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, menekankan perlunya penegakan hukum yang adil dan transparan atas tragedi tewasnya seorang warga sipil dalam demonstrasi. "Polri harus menunjukkan kepemimpinan yang berintegritas, berlandaskan moral, etika, keadilan, dan kemanusiaan agar sungguh-sungguh menjadi pengayom masyarakat," ujarnya.
PGI juga mendesak DPR RI untuk menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada rakyat atas pernyataan dan sikap yang dianggap melukai hati masyarakat. Selain itu, Presiden RI diminta untuk sungguh mendengar suara rakyat kecil, memperkuat komitmen pemberantasan korupsi, dan mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
Kedua lembaga Kristen ini sama-sama mengingatkan agar moralitas menjadi kompas bagi seluruh penyelenggara negara dalam mengambil keputusan. Mereka juga mengajak jemaat untuk terus mendoakan bangsa dan menjaga ketenangan, sembari tetap berani menyuarakan keprihatinan secara damai.