Dunia maya sempat diramaikan oleh cerita seorang artis senior yang dengan bangga bercerita telah “mengospek” calon menantunya hingga menangis. Kisah ini memicu pro dan kontra. Banyak yang menganggapnya lucu atau sebagai tradisi, namun tidak sedikit yang mempertanyakan, perlukah penerimaan keluarga dimulai dengan cara yang begitu menegangkan?
Sebagai orang tua Kristen, pola asuh kita tidak berhenti ketika anak-anak kita dewasa. Tantangannya justru berubah, termasuk dalam menyambut anggota keluarga baru, yaitu menantu. Alih-alih menggunakan “test” atau “ospek” yang penuh tekanan, Firman Tuhan memberikan kita panduan yang penuh hikmat dan kasih untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.
BACA JUGA:
Film Catatan Menantu Sinting: Tertekan Karena Tuntutan Mertua Minta Cucu, Harus Bagaimana?
Sering Disindir Mertua? Ini 6 Cara Merespon Perkataan Mertua yang Menyakitkan
1. Menerima dengan Keramahan
Langkah pertama adalah membuka pintu hati dan rumah kita dengan hangat. Calon menantu adalah jawaban doa untuk anak kita dan bagian baru dari keluarga kita. Sambutlah mereka dengan sukacita dan doa, bukan dengan kecurigaan dan tantangan.
2. Mengobservasi Karakter dan Interaksinya
Daripada menciptakan situasi tegang untuk menguji, amatilah karakter dan interaksi calon menantu dalam situasi sehari-hari yang normal. Lihatlah bagaimana mereka memperlakukan anak kita dan orang lain. Karakter sejati lebih mudah terlihat dalam kenyamanan, bukan di bawah tekanan. Amsal 17:27 berkata, "Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin."
3. Berkomunikasi dengan Kasih
Jika ada hal yang perlu didiskusikan, lakukan dengan terbuka, jujur, dan penuh kasih. Pilih kata-kata yang membangun, bukan yang melukai. "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Kolose 4:6). Tujuannya adalah saling memahami, bukan menunjukkan siapa yang berkuasa.
Sumber : Jawaban.com