Ketika kita membaca Kisah Para Rasul 2, kita menemukan gambaran yang jelas tentang bagaimana gereja mula-mula hidup dan bertumbuh. Melalui kuasa Roh Kudus, gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga komunitas yang aktif memuridkan orang percaya dan memberitakan Injil. Mari kita lihat prinsip-prinsip pemuridan yang diajarkan Alkitab melalui gereja mula-mula.
1. Roh Kudus Memenuhi Gereja
Kisah Para Rasul 2:1-4 mencatat bagaimana Roh Kudus turun dengan kuasa pada hari Pentakosta. Para murid dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gereja tidak bisa bertumbuh atau memuridkan dengan kekuatan sendiri, tetapi hanya melalui penyertaan dan kuasa Roh Kudus.
Tanpa Roh Kudus, gereja hanyalah sekumpulan orang dengan aktivitas keagamaan. Namun, ketika Roh Kudus bekerja, gereja menjadi alat Tuhan untuk mengubah hidup orang-orang. Ini mengingatkan kita bahwa pemuridan harus dimulai dengan ketergantungan penuh pada Roh Kudus.
BACA JUGA:
2 Tokoh Alkitab Ini Buktikan Bahwa Pemuridan Anak Berpengaruh Besar dalam Hidupnya
3 Peran Roh Kudus dalam Memperlengkapi Pelayanan Kita
2. Injil Diberitakan dengan Berani
Setelah dipenuhi Roh Kudus, Petrus berdiri dan memberitakan Injil dengan berani (Kis. 2:14-36). Ia menjelaskan tentang Yesus, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan bagaimana semua orang perlu bertobat dan percaya. Hasilnya, banyak orang yang mendengar pesan ini merasa tertusuk hati dan bertanya, "Apakah yang harus kami perbuat?" (Kis. 2:37).
Ini menunjukkan bahwa pemuridan dimulai dengan pemberitaan Injil yang jelas. Tanpa Injil, tidak ada pertobatan; tanpa pertobatan, tidak ada pemuridan. Gereja mula-mula mengajarkan bahwa kita harus berani menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, karena hanya melalui Injil hidup orang-orang bisa diubahkan.
3. Petobat Ditambahkan ke dalam Komunitas Gereja
Kisah Para Rasul 2:41 mencatat bahwa setelah mendengar khotbah Petrus, sekitar 3.000 orang percaya dan dibaptis. Mereka tidak hanya sekadar "percaya," tetapi juga "ditambahkan" ke dalam jemaat. Artinya, iman mereka tidak berhenti pada keputusan pribadi, tetapi mereka menjadi bagian dari komunitas orang percaya.
Sumber : Jawaban.com