Kita semua pernah melewati masa-masa sulit. Ada saat di mana badai hidup datang tanpa permisi, meninggalkan rasa lelah, bingung, bahkan putus asa.
Namun tahukah Anda, setiap masalah yang Tuhan izinkan hadir bukanlah tanpa tujuan? Ujian hidup justru bisa menjadi cermin yang memperlihatkan siapa diri kita sebenarnya.
Apakah kita akan menyerah dan lari? Ataukah kita bertahan dan melihat rencana Tuhan yang lebih besar?
Seperti bangsa Israel yang dibebaskan dari Mesir, kemenangan besar itu diikuti perjalanan panjang di padang gurun. Kemenangan bukanlah akhir cerita, melainkan awal dari proses pembentukan.
Masalah Adalah Jalan Menuju Kerendahan Hati
Keluaran 15:25 mencatat, Tuhan menunjukkan sepotong kayu untuk memurnikan air pahit di Mara. “Kayu” itu adalah gambaran dari salib Kristus.
Pesannya sederhana, di tengah masalah, solusi sudah Tuhan sediakan di sekitar kita, bahkan tepat di depan mata.
Seringkali, kesulitan adalah undangan dari Tuhan untuk mendekat, agar Dia dapat berbicara langsung ke hati kita.
Hosea 2:14–15 menggambarkan hal ini dengan indah. Lembah Akhor yang berarti masalah—bisa menjadi pintu pengharapan. Tuhan ingin kita tetap bersukacita, bahkan bernyanyi di tengah badai.
Mengapa? Karena tujuan akhirnya adalah membangun hubungan yang lebih intim dengan-Nya.
Belajar Mengandalkan Tuhan Sepenuhnya
Rasul Paulus mengingatkan dalam 2 Korintus 1:8–10 bahwa penderitaan membuat kita berhenti mengandalkan diri sendiri, dan sepenuhnya bersandar pada Allah yang sanggup membangkitkan orang mati.
Penderitaan, seberat apapun, adalah panggilan untuk mempercayai kasih setia Tuhan yang tidak pernah gagal.
Penderitaan Anda Bisa Menguatkan Orang Lain
Tidak ada pengalaman yang sia-sia di tangan Tuhan. 2 Korintus 7: 3-4 menunjukkan bahwa penghiburan yang kita terima dari Tuhan dapat kita bagikan kepada mereka yang sedang berjuang.
Kesaksian hidup Anda tentang bagaimana Tuhan menolong dan menguatkan di tengah kesulitan bisa menjadi secercah cahaya bagi mereka yang berada di kegelapan.
Menjadi Emas yang Dimurnikan
Seperti emas yang ditempa panas untuk mengeluarkan kilau terbaiknya, begitu juga karakter kita dibentuk melalui penderitaan.
Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang semakin serupa dengan-Nya lembut lembut, rendah hati, penuh kasih, dan berpengharapan.
Jadi, jangan sia-siakan penderitaan. Lihatlah setiap air mata dan pergumulan sebagai bagian dari karya besar yang Tuhan sedang ukir dalam hidup Anda. Ingatlah, di tengah badai sekalipun, ada pengharapan yang pasti bersama Tuhan.
Jika saat ini Anda sedang berada dalam “padang gurun” kehidupan dan merasa lelah untuk berjalan sendiri, jangan ragu untuk mencari penguatan.
Tim Layanan Doa CBN siap mendengar, mendoakan, dan menguatkan Anda agar tetap bertahan di tengah ujian.
Hubungi kami sekarang dan izinkan kami berjalan bersama Anda menuju pengharapan yang Tuhan sediakan. WA: 0822-1500-2424 atau klik banner di bawah:
Sumber : Berbagai Sumber