Libur sekolah sering kali dianggap sebagai waktu istirahat total bagi anak-anak. Bebas dari PR, tugas sekolah, dan rutinitas pagi hari.
Tapi tahukah Anda, masa liburan juga bisa menjadi momen paling berharga untuk membangun kedekatan antara orang tua dan anak?
Psikolog pendidikan Poppy Amalya mengatakan, liburan tak selalu harus dilakukan dengan jalan-jalan atau kegiatan yang menghabiskan banyak uang.
Justru, liburan harus dirancang dengan tujuan dan suasana yang hangat sehingga bisa memberi dampak bagi perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun mental.
“Liburan itu bisa jadi waktu untuk recharge energi, memperkuat bonding, dan menumbuhkan kreativitas,” ujar Poppy dalam salah satu segmen Metro TV.
Bukan Soal Destinasinya Kemana, Tapi Dengan Siapa Menghabiskan Waktu
Ketika merancang liburan, banyak orang tua fokus ke lokasi atau budget. Mau ke luar kota? Staycation? Tapi menurut Poppy, yang paling penting justru dengan siapa dan apa yang ingin dicapai dari liburan tersebut.
BACA JUGA: Disney Produksi Film Animasi LGBT Lagi, Orang Tua Kristen Wajib Waspada!
Coba lihat dulu kebutuhan anak. Apakah akhir-akhir ini mereka terlihat lelah? Terlalu banyak main gadget? Atau justru kurang ngobrol dengan orang tua?
Jika anak butuh releksasi, maka pilih kegiatan yang ringan dan menyenangkan. Kalau mereka kurang interaksi sosial, liburan bisa jadi waktu yang pas untuk ngobrol dari hati ke hati.
Bisa disimpulkan bahwa liburan sekolah perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, bukan sekedar ikut tren yang sedang ramai.
Aktivitas Sederhana, Hasilnya Luar Biasa
Libur sekolah tidak harus selalu dilakukan dengan mewah. Aktivitas yang sederhana justru seringkali lebih berkesan. Misalnya, masak bareng anak, membaca dongeng sebelum tidur, menonton film edukatif lalu ngobrolin isinya, atau sekadar olahraga pagi bersama.
“Yang penting dilakukan bersama dan melibatkan orang tua. Liburan yang bermakna itu bukan soal biaya, tapi soal kebersamaan,” kata Poppy.
Terutama untuk keluarga Kristen, liburan juga bisa jadi waktu yang tepat untuk memperkuat iman bersama keluarga.
Cobalah luangkan waktu untuk doa bersama, baca Alkitab, atau sekadar cerita tentang pengalaman rohani masing-masing. Sederhana, tapi dampaknya bisa besar untuk pertumbuhan iman anak.
BACA JUGA: Rekomendasi Channel YouTube yang Ramah Anak Kristen
Anak Terus Nempel Gadget? Ini Triknya
Jika Anda merasa anak terlalu sibuk dengan gadget selama libur sekolah, Anda tidak sendirian. Tantangan ini dialami banyak keluarga. Maka, penting bagi orang tua untuk merancang aktivitas yang lebih menarik dari layar ponselnya.
Libatkan anak dalam membuat rencana liburan. Tanyakan pendapat mereka, "Kamu maunya ngapain liburan ini?" Dengan begitu, anak merasa didengar dan lebih semangat untuk terlibat juga melupakan ponselnya.
Tambahkan juga momen-momen kecil yang membangun kedekatan, seperti pelukan, candaan, atau ucapan kasih sayang. Perhatian dan kehadiran orang tua sering kali jauh lebih ‘menyenangkan’ daripada main game.
Liburan Hemat Tetap Bisa Bikin Bahagia
Lalu bagaimana kalau liburan harus dijalani di rumah saja karena keterbatasan ekonomi? Menurut Poppy, liburan tetap bisa menyenangkan asal suasananya mendukung.
Misalnya, anak membantu orang tua di warung, sawah, atau kebun. Kalau dilakukan dengan suasana yang hangat, penuh canda, dan tanpa tekanan, kegiatan itu bisa jadi kenangan yang berkesan.
BACA JUGA: Libur Sekolah Anak Dimulai! Parents, Ayo Ajak Anak Lakukan Kegiatan Edukatif yang Seru
“Dibikin suasananya sedemikian happy karena pada dasarnya orang tua itu home kan buat anak,” katanya. Kuncinya adalah anak harus merasa bahagia tidak tertekan.”
Sebagai orangtua, kita mungkin merasa sibuk dan harus mengerjakan banyak hal. Tapi masa libur sekolah hanya datang beberapa kali dalam setahun.
Gunakan waktu ini untuk membangun kedekatan dengan anak. Suatu saat, anak bukan ingat seberapa mahal liburannya, tapi seberapa hangat kebersamaan yang mereka rasakan.
Jadi yuk, manfaatkan libur sekolah ini sebagai waktu emas untuk lebih peduli, lebih terlibat, dan lebih dekat dengan anak-anak kita.
Sumber : Berbagai Sumber