Mossad, badan intelijen nasional Israel, dikenal sebagai salah satu dinas rahasia paling ditakuti di dunia. Sejak didirikan pada tahun 1949, lembaga ini berperan penting dalam melindungi eksistensi bangsa Israel melalui operasi-operasi senyap yang cermat dan berani.
Namun di balik reputasi militernya yang keras, ada sisi yang mengejutkan dan jarang dibahas, yaki logo resmi Mossad menyematkan satu ayat dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani.
Tulisan berbahasa Ibrani yang mengitari logo Mossad berbunyi:
“Be'ein tachbulot yippol am; uteshu'ah berov yo'etz.” yang berarti “Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.” (Amsal 11:14)
Ayat ini bukan sekadar hiasan, tetapi menjadi filosofi kerja Mossad. Mereka menyadari bahwa kekuatan sejati bukan hanya berasal dari senjata dan teknologi, tetapi dari hikmat, strategi, dan banyaknya penasihat yang bijaksana.
Bukan Sekadar Intelijen, Tapi Keyakinan
Mossad bekerja di tengah konflik berkepanjangan, ancaman terorisme, dan ketegangan global. Di balik misi-misi rahasia yang kerap tak tercatat dalam sejarah resmi, terselip nilai-nilai rohani yang mengakar kuat.
Amsal 11:14 memberikan gambaran bahwa suatu bangsa hanya dapat bertahan jika dipimpin dengan hikmat dan dikelilingi oleh penasihat yang takut akan Tuhan.
Nilai ini sangat relevan dengan konteks bangsa Israel yang sejak dahulu kala mengandalkan pimpinan ilahi, seperti para nabi dan hakim, untuk menjalani misi kenegaraannya.
Menorah dan Hikmat dalam Logo Mossad
Selain ayat Amsal, simbol menorah, kandil emas bercabang tujuh juga terpampang dalam logo Mossad.
Menorah merujuk pada perintah Allah kepada Musa dalam Keluaran 25:31–32, dan menjadi lambang terang Allah serta hikmat rohani yang menerangi umat-Nya.
Ini memperkuat pesan bahwa Mossad tidak hanya digerakkan oleh kekuatan manusia, tetapi juga terang dan tuntunan dari Tuhan.
Amsal 11:14 dalam Konteks Alkitab
Kitab Amsal sebagian besar ditulis oleh Raja Salomo, raja Israel yang dikenal karena hikmatnya. Ayat ini ditulis dalam masa kejayaan Israel, namun juga sebagai peringatan akan bahaya jika pemimpin mengabaikan nasihat bijak.
Salomo menyadari bahwa keputusan seorang pemimpin dapat menentukan nasib seluruh bangsa. Karena itu, Mossad yang berada dalam posisi strategis negara, menyadari pentingnya membangun sistem kerja yang tidak egois, tetapi melibatkan hikmat kolektif dan prinsip-prinsip rohani.
Apa Relevansinya dengan Masa Saat Ini?
Ketika kita melihat konflik di Timur Tengah yang terus berkecamuk, baik antara Israel dan Iran, maupun instabilitas di kawasan Gaza, kita diingatkan bahwa hikmat dan kepemimpinan yang takut akan Tuhan sangat penting utnuk mendapatkan keselamatan.
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi pendoa bagi bangsa-bangsa.
Doa kita bukan demi kemenangan satu pihak, tetapi agar para pemimpin dunia diberi hikmat surgawi dalam mengambil keputusan.
Seperti firman Yesus dalam Matius 5:9, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."
Penasaran lebih dalam soal Mossad dan kaitannya dengan ayat Alkitab? Tonton video lengkapnya di bawah ini dan temukan fakta-fakta menarik yang jarang diungkap!
Sumber : YouTube Jawaban Channel