Jangan Asal Debat! Ayo Belajar Meresponi Perdebatan Iman dari Apolos – Fakta Alkitab
Sumber: YouTube Jawaban Channel

Fakta Alkitab / 28 June 2025

Kalangan Sendiri

Jangan Asal Debat! Ayo Belajar Meresponi Perdebatan Iman dari Apolos – Fakta Alkitab

Claudia Jessica Official Writer
745

Di era media sosial seperti sekarang, dialog antaragama sering kali berubah menjadi perdebatan terbuka yang panas.

Banyak potongan video adu argumen antar tokoh agama dengan cepat viral, tapi sayangnya, tidak sedikit orang Kristen yang justru merasa terintimidasi atau memilih diam karena tidak tahu harus menjawab apa.

Apakah ada tokoh dalam Alkitab yang pernah menghadapi tantangan serupa? Ada, namanya Apolos.

Siapa Itu Apolos?

Apolos adalah seorang Yahudi yang lahir di Alexandria, Mesir, sebuah kota pusat filsafat dan pendidikan pada zaman itu.

Ia tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pengaruh pemikiran Yunani dan ajaran Yahudi, sehingga terbentuk menjadi sosok yang fasih berbicara dan kuat dalam Kitab Suci.

Apolos bukan rasul besar seperti Paulus atau Petrus, tetapi Alkitab mencatat pengaruhnya yang besar dalam pembelaan iman Kristen.

Dalam Kisah Para Rasul 18:24–26, Apolos pertama kali muncul di Efesus. Ia mengajar tentang Yesus dengan semangat yang berapi-api, tetapi pemahamannya belum utuh karena hanya mengenal baptisan Yohanes.

Ketika Priskila dan Aquila menyadari hal itu, mereka tidak mempermalukannya di depan umum. Sebaliknya, mereka mengundangnya secara pribadi dan mengajarkan kebenaran dengan lebih akurat.

Yang luar biasa dari Apolos adalah kerendahan hatinya untuk belajar.

Meskipun ia sudah dikenal sebagai pengajar publik, ia tetap terbuka terhadap koreksi dan mau bertumbuh dalam pengertian yang benar.

Ini adalah pelajaran penting bagi kita bahwa semangat pelayanan harus diimbangi dengan pemahaman yang benar akan Firman Tuhan.

Membela Iman dengan Kasih dan Hikmat

Setelah diperlengkapi, Apolos melanjutkan pelayanannya ke Akhaya (sekarang wilayah Yunani). Di sana, ia menjadi berkat besar bagi jemaat dan secara terbuka membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias. (Kisah Para Rasul 18:27–28)

Kemampuannya dalam menjelaskan kebenaran dengan hikmat dan kasih menjadikannya sosok yang efektif dalam pelayanan apologetika, pembelaan iman Kristen.

Ia tidak menyerang, tetapi menyampaikan kebenaran dengan bijaksana dan penuh kasih, sebuah teladan penting dalam era digital yang penuh perdebatan ini.

Tidak Mencari Nama, Tapi Membangun Tubuh Kristus

Kehadiran Apolos di Korintus sempat memicu perpecahan di antara jemaat. Ada yang berkata, "Aku dari Paulus," "Aku dari Apolos," bahkan "Aku dari Petrus" (1 Korintus 1:12).

Namun, Paulus segera menegaskan bahwa baik dirinya maupun Apolos hanyalah pelayan Allah, bukan pusat pujian. Ia berkata, "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" (1 Korintus 3:6).

Apolos sendiri tidak mencari kehormatan. Ia melayani bukan untuk membangun nama pribadi, tetapi untuk membangun kesatuan tubuh Kristus.

Menjawab Bukan untuk Menang, Tapi untuk Menuntun

Di tengah dunia yang plural dan penuh kebisingan digital, orang Kristen dipanggil bukan hanya untuk menjawab tantangan iman, tetapi menjawab dengan kasih, hikmat, dan tanggung jawab.

Seperti tertulis dalam 1 Petrus 3:15, “Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.”

Apolos mengajarkan kita bahwa apologetika bukan soal memenangkan perdebatan, melainkan soal menyampaikan kebenaran Injil dengan roh yang rendah hati.

Kita pun dipanggil untuk siap, tetapi tidak angkuh, berani, tetapi tidak menyerang, dan yang terpenting, tetap menjaga kasih Kristus dalam setiap percakapan.

Mau tahu lebih dalam tentang kisah Apolos dan bagaimana ia bisa jadi teladan di zaman sekarang? Saksikan video lengkapnya di YouTube Jawaban Channel berikut:

Sumber : YouTube Jawaban Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami