JAWABAN.COM – Serangan rudal balistik yang diluncurkan Iran pada Sabtu malam (waktu setempat) menewaskan sedikitnya 13 warga sipil Israel dan melukai ratusan lainnya. Ini menjadi serangan paling mematikan sejak meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Serangan Menghantam Pemukiman Warga
Salah satu serangan terparah terjadi di Bat Yam, wilayah selatan Tel Aviv. Sebuah rudal menghantam gedung apartemen 10 lantai, menewaskan enam orang termasuk tiga anak-anak, serta menyebabkan tujuh orang lainnya masih dinyatakan hilang. Tim penyelamat terus melakukan pencarian di antara puing-puing bangunan.
Korban tewas di antaranya adalah wanita berusia 60 dan 55 tahun, pria 70 tahun, serta anak-anak berusia 10, 8, dan 18 tahun. Puluhan lainnya mengalami luka dan kini dirawat di Rumah Sakit Wolfson.
Kota Lain Juga Jadi Sasaran
Selain Bat Yam, kota Rehovot juga terdampak. Sebanyak 28 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi serius. Empat anak tercatat sebagai korban luka dan telah dirawat di Pusat Medis Kaplan.
Di bagian utara, rudal menghantam kota Arab Tamra di wilayah Teluk Haifa, menewaskan empat perempuan dari satu keluarga—Manar al-Qassem Abu al-Hija Katib, dua putrinya Hala dan Shada, serta kerabat mereka Manar Diab Katib. Rudal menghantam rumah tiga lantai tempat mereka tinggal.
Infrastruktur Pendidikan dan Energi Terdampak
Institut Ilmu Pengetahuan Weizmann di Rehovot mengalami kerusakan akibat serangan. Beberapa gedung terkena dampak langsung dan satu laboratorium dilaporkan terbakar.
Tidak ada korban jiwa dari pihak institut. Pihak manajemen menyatakan sedang berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan mengambil langkah-langkah pengamanan lanjutan.
Sebagai respons, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan ke fasilitas minyak di ladang gas South Pars, Iran—ladang gas terbesar di dunia—yang menyebabkan sebagian operasional dihentikan.
Imbauan Keselamatan dari Militer Israel
Kepala Komando Front Dalam Negeri IDF, Mayor Jenderal Rafi Milo, kembali menegaskan pentingnya mengikuti panduan keselamatan.
“Serangan ini menjadi pengingat nyata bahwa instruksi dari pihak berwenang harus ditaati untuk menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Sumber : Christianpost