Banyak dari kita pernah merasakan hal ini. Duduk sendirian, air mata menetes tanpa suara. Bukan karena omongan teman atau pasangan, tapi karena kata-kata orang tua sendiri.
Kata-kata yang seharusnya membangun, malah membuat hati hancur. Ironisnya, orangtua seringkali tidak menyadarinya. Bahkan justru mereka merasa sudah menjadi orang tua yang baik.
Lalu harus bagaimana?
Pertanyaan inilah yang diajukan seseorang kepada Ps. Glen Imanuel dalam salah satu tayangan inspiratif Superyouth. Dan jawabannya sungguh menenangkan hati.
“Kita memang enggak bisa memaksakan apa yang masuk ke telinga atau hati kita, tapi kita bisa belajar mengontrol bagaimana cara kita menyikapinya,” ujar Ps. Glen.
Ps. Glen mengingatkan bahwa tidak semua kata-kata dari orang tua itu salah. Ada kalanya kita menolak karena tidak mau ditegur.
Tapi bisa juga, di balik kata-kata yang menyakitkan itu, ada kebenaran yang perlu kita renungkan. Mungkin saja tentang karakter, sikap, atau keputusan kita yang memang harus diperbaiki.
Namun, bagaimana jika kata-kata itu memang tidak benar dan menyakitkan?
Ps. Glen memberikan kunci jawabannya: Pengampunan
“Jangan simpan kesalahan itu. Kamu harus mengampuni, terutama karena itu orang tua kamu sendiri.”
Ps. Glen juga mengakui bahwa ia sendiri pernah mengalami hal yang sama. Ia pernah merasa disakiti oleh perkataan orang tua.
Tapi ketika ia mau mendengar dan merendahkan hati, ternyata ia menemukan pelajaran berharga yang membuatnya bertumbuh.
“Orang yang mau dengar-dengaran adalah orang yang bertumbuh,” katanya.
Dan jika kamu merasa sendirian, tidak tahu harus cerita ke siapa, tenang. Kamu tidak sendiri.
Kalau kamu butuh teman buat cerita, curhat, atau didukung dalam doa, kamu bisa hubungi kami lewat Layanan Doa dan Konseling CBN di nomor 0822-1500-2424 atau lewat tombol WhatsApp di bawah ini:
Saksikan juga jawaban lengkap Ps. Glen di video berikut Ini:
Sumber : Superyouth