Perjalanan Sidney Mohede Menjadi Seorang Penyanyi dan Penulis Lagu Rohani Kristen
Sumber: jsguitarsofficial.com/

News / 12 June 2025

Kalangan Sendiri

Perjalanan Sidney Mohede Menjadi Seorang Penyanyi dan Penulis Lagu Rohani Kristen

Aprita L Ekanaru Official Writer
4437

Sidney Mohede telah lama menjadi nama yang tak asing di dunia musik rohani Kristen Indonesia. Dengan suara khas dan lirik yang menyentuh hati, perjalanannya sebagai penyanyi, penulis lagu, dan pendeta menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari masa kecil yang penuh tantangan hingga meraih pengakuan internasional, kisah hidupnya mencerminkan kasih karunia Tuhan yang bekerja melalui talenta dan ketekunan.

 

Masa Muda dan Awal Perjalanan Iman

Lahir di Jakarta pada 27 Maret 1973, Sidney menghabiskan masa remajanya di Los Angeles, Amerika Serikat. Di sana, ia menekuni pendidikan seni sambil menghadapi pergumulan pribadi, termasuk perceraian orang tuanya di awal 1980-an. Meski detail pertumbuhan imannya tidak banyak dipublikasikan, pengalaman hidup ini turut membentuk kedalaman spiritualitasnya.

 

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Ps. Josia Abdisaputera dan Pelayanannya di Indonesia

 

Kembali ke Indonesia dan Memulai Pelayanan Musik

Tahun 1995 menjadi titik balik saat Sidney memutuskan pulang ke Indonesia. Ia segera terlibat dalam pelayanan gereja dan bergabung dengan kelompok musik rohani seperti Giving My Best (GMB) dan Voice of Generation (VOG). Di sini, bakatnya sebagai vokalis dan penulis lagu mulai terasah.

Namun, peran terbesarnya dimulai ketika ia bergabung dengan True Worshippers, yang kemudian berkembang menjadi JPCC Worship pada 2012. Bersama kelompok ini, Sidney menjadi salah satu tokoh kunci, tidak hanya sebagai worship leader, tetapi juga sebagai pencipta lagu-lagu pujian yang populer di Indonesia dan dunia.

 

Karier Solo dan Kolaborasi Global

Di luar pelayanan bersama JPCC Worship, Sidney merilis album solo perdana berjudul "Surrender" pada 1999. Album ini menjadi fondasi bagi karya-karya berikutnya, seperti "Better Days" (2008), "Louder Than Life" (2010), hingga "The Price of Grace" dan "The Victory of Grace" (2024).

 

BACA HALAMAN SELANJUYTNYA>>

Puncak kariernya datang ketika ia berkolaborasi dengan musisi internasional seperti Israel Houghton. Lagu "Hosanna (Be Lifted Higher)" yang mereka tulis bersama masuk dalam album "Love God, Love People", pemenang Grammy Award 2011 untuk kategori Best Pop/Contemporary Gospel Album. Prestasi ini membawa Sidney ke panggung global, termasuk tampil di Hillsong Conference dan Worship Central Asia.

 

Lirik yang Menyentuh Hati

Sebagai penulis lagu, Sidney dikenal dengan lirik yang jujur dan penuh makna. Salah satu contohnya adalah lagu "Jujur" (2019), yang terinspirasi dari pergumulan pribadinya. Ia mampu mengubah pengalaman hidup menjadi narasi rohani yang menguatkan banyak orang.

 

Pelayanan Sebagai Pendeta

Tak hanya di dunia musik, Sidney juga aktif melayani sebagai pendeta di Jakarta Praise Community Church (JPCC). Peran ini menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya memimpin pujian, tetapi juga menggembalakan jemaat melalui pengajaran dan teladan hidup.

 

Warisan yang Menginspirasi

Dari kelompok musik kecil hingga menjadi salah satu ikon musik rohani Indonesia, perjalanan Sidney Mohede membuktikan bagaimana Tuhan memakai talenta untuk kemuliaan-Nya. Melalui lagu-lagunya, ia terus mengajak banyak orang mengalami kasih dan penyertaan Tuhan.

"Musik bukan sekadar seni, tapi sarana untuk menyembah dan membawa orang semakin dekat kepada Tuhan," ujar Sidney dalam salah satu wawancaranya.

Kini, di usianya yang ke-51, Sidney Mohede tetap setia melayani melalui musik dan firman Tuhan, menjadi berkat bagi generasi sekarang dan mendatang.

Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami