Pernikahan adalah anugerah Tuhan yang seharusnya dibangun dengan kasih, pengertian, dan penerimaan. Namun, tanpa disadari, terkadang kita terjebak dalam kebiasaan membandingkan pasangan dengan orang lain. Padahal, hal ini bisa memberikan dampak buruk bagi hubungan pernikahan.
1. Menurunkan Rasa Percaya Diri Pasangan
Setiap orang memiliki keunikan sendiri, termasuk pasangan kita. Ketika kita membandingkannya dengan orang lain, entah dalam hal penampilan, pencapaian, atau sifat, ia bisa merasa tidak cukup baik atau tidak dihargai. Padahal, Tuhan menciptakan setiap pribadi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2. Memicu Pertengkaran
Perbandingan sering kali menimbulkan konflik. Pasangan mungkin merasa disakiti atau tidak diterima sepenuhnya. Alih-alih membangun hubungan, kita justru menciptakan jarak dan ketegangan yang tidak perlu.
3. Menciptakan Hubungan yang Tidak Sehat
Jika terus dilakukan, kebiasaan membandingkan bisa membuat pernikahan terasa "toxic". Salah satu pihak mungkin merasa harus selalu memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, sehingga hubungan menjadi penuh tekanan.
4. Mengurangi Kedekatan Emosional
Pasangan yang sering dibandingkan bisa menjadi kurang terbuka. Ia mungkin takut dikritik atau dihakimi, sehingga memilih untuk menutup diri. Padahal, komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci pernikahan yang harmonis.
5. Merusak Kepercayaan
Rasa dihargai adalah dasar dari kepercayaan dalam pernikahan. Jika pasangan terus-menerus dibandingkan, ia bisa meragukan cinta dan komitmen kita. Padahal, pernikahan Kristen seharusnya mencerminkan kasih Kristus yang menerima tanpa syarat.
6. Menghambat Kebahagiaan
Fokus pada kekurangan pasangan hanya akan membuat kita lupa bersyukur. Alih-alih membandingkan, lebih baik kita menghargai setiap kelebihan yang Tuhan berikan melalui pasangan kita.
Tuhan menghendaki pernikahan kita penuh dengan kasih dan damai sejahtera. Daripada membandingkan, mari belajar menerima pasangan seutuhnya, mendukung pertumbuhannya, dan bersyukur atas perjalanan yang Tuhan sediakan bersama.
Seperti tertulis dalam 1 Korintus 13:4, "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu...". Mari bangun pernikahan yang berkenan kepada Tuhan!
Sumber : Jawaban.com