PGI Rayakan HUT ke-75 dengan Pemotongan Tumpeng dan Pesan Kuat tentang Kesatuan Gereja
Sumber: PGI.or.id

News / 28 May 2025

Kalangan Sendiri

PGI Rayakan HUT ke-75 dengan Pemotongan Tumpeng dan Pesan Kuat tentang Kesatuan Gereja

Aprita L Ekanaru Official Writer
1045

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) merayakan ulang tahun ke-75 dengan pemotongan tumpeng di Graha Oikoumene, Jakarta, pada Senin (26/5). Acara yang penuh makna ini dihadiri oleh para pemimpin gereja, staf PGI, dan perwakilan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), menegaskan komitmen PGI untuk terus bersatu, tangguh, dan relevan di tengah tantangan zaman.

 

Tumpeng sebagai Simbol Syukur

Pemotongan tumpeng, tradisi Jawa yang melambangkan rasa syukur, dilakukan oleh Bendahara Umum PGI Yusak Budi Kurniawan, Ketua LAI Pdt. Henriette Hutabarat-Lebang, dan Ketua Majelis Pertimbangan PGI Pdt. Gomar Gultom. Potongan pertama diberikan kepada karyawan LAI dan PGI sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

Dalam pesannya, Yusak Budi Kurniawan menyampaikan ucapan Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, yang menekankan bahwa 75 tahun PGI adalah bukti kesetiaan Allah. “Ebenhaezer: Sampai di sini Tuhan menolong kita,” kata Yusak mengutip pesan tersebut. Ia menegaskan bahwa perjalanan PGI tidak lepas dari pergumulan melawan ketidakadilan, kemiskinan, dan krisis kemanusiaan, tetapi di setiap tantangan, tangan Tuhan tetap nyata.

 

Gereja Bukan Museum, Tapi Tanda Kerajaan Allah

Mengusung tema “Kesatuan Tubuh Kristus yang Tangguh dan Relevan”, PGI mengajak gereja-gereja untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi aktif menjawab tantangan zaman. “Gereja dipanggil untuk menjadi tanda hidup Kerajaan Allah—menjangkau yang tersingkir, merangkul yang tertindas, dan menyalakan harapan,” tegas Yusak.

Pdt. Henriette Hutabarat-Lebang mengingatkan pentingnya mengenang sejarah tanpa terjebak di dalamnya. “Kita harus terus bertumbuh, melakukan koreksi, dan mengembangkan semangat oikoumene untuk gereja dan bangsa,” ujarnya. Ia juga menceritakan awal mula PGI (dulu DGI) yang mendorong berdirinya LAI pada 1954, menunjukkan kolaborasi gereja dalam menyediakan Alkitab bagi Indonesia.

 

Tetap Kuat di Era Digital

Pdt. Gomar Gultom dalam khotbahnya dari Yesaya 40:31 mendorong jemaat untuk tidak patah semangat di tengah gempuran digitalisasi. “Allah adalah sumber kekuatan kita. Berlarilah tanpa lesu, berjalanlah tanpa lelah,” pesannya. Ia menekankan bahwa pengharapan sejati datang dari keyakinan akan Allah yang mahakuasa, yang membuka pintu kesempatan di setiap zaman.

Perayaan ditutup dengan kebersamaan menikmati hidangan dan ucapan syukur. Dengan semangat baru, PGI siap melanjutkan peran sebagai wadah kesatuan gereja yang tangguh dan relevan bagi Indonesia.

Bagikan artikel ini sebagai inspirasi bagi sesama! Mari terus dukung pelayanan gereja yang tangguh dan relevan di tengah dunia yang terus berubah.

Sumber : PGI.or.id | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami