Dari Jumbo, Kita Bisa Belajar 5 Value Pengasuhan Anak. Yuk Belajar Sama-sama
Sumber: Tangkapan Layar YouTube CINEMA 21

Parenting / 15 May 2025

Kalangan Sendiri

Dari Jumbo, Kita Bisa Belajar 5 Value Pengasuhan Anak. Yuk Belajar Sama-sama

Claudia Jessica Official Writer
1105

Pernahkah Anda merasa bahwa dunia saat ini terasa keras untuk anak-anak? Mereka seringkali harus menghadapi tekanan sosial yang tidak ringan. Misalnya perundungan, terasingkan, atau sulit diterima karena perbedaan.

Film animasi lokal berjudul Jumbo menghadirkan cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh aspek penting dalam dunia parenting dan pembentukan karakter anak.

Film ini mengisahkan Don, seorang anak yatim piatu yang bertubuh besar dan sering dijadikan bahan olokan.

Di balik semua itu, Don menyimpan impian sederhana. Ia ingin tampil di sebuah pertunjukan karena terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya.

Perjalanannya mencari jati diri membawa banyak pesan, khususnya bagi para orang dewasa yang terlibat dalam proses tumbuh kembang anak.

 

BACA JUGA: Selain Jumbo, Film The King of Kings Juga Cocok Banget Ditonton Bareng Keluarga

 

Berikut ini adalah 5 pelajaran pengasuhan anak yang bisa dipetik dari film Jumbo

1. Setiap Anak Layak Didukung Menjadi Dirinya Sendiri

Don adalah contoh anak yang berbeda secara fisik dan seringkali diremehkan karenanya.

Namun, ketekunannya dalam mengejar impian menunjukkan bahwa ketika seorang anak diberi ruang untuk menjadi dirinya sendiri, potensi luar biasa bisa tumbuh.

Tugas orang dewasa bukan mengubah anak agar sesuai standar sosial, melainkan membimbing mereka untuk mengenali dan menerima keunikan diri mereka sendiri.

2. Anak Perlu Didengarkan, Bukan Hanya Dinasehati

Sosok nenek dalam film Jumbo menjadi tempat aman bagi Don untuk mencurahkan isi hati.

 

BACA JUGA: Disney Produksi Film Animasi LGBT Lagi, Orang Tua Kristen Wajib Waspada!

 

Sang nenek tidak langsung memberi solusi apalagi menghakimi Don. Ia menyediakan telinga yang mendengarkan dan hati yang menerima.

Inilah yang seringkali kita lupakan. Anak-anak tidak selalu mencari jawaban, atau solusi dari kita. Mereka butuh didengerkan dan dimengerti.

3. Mengasah Keberanian Melalui Tantangan Sehari-hari

Keberanian bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba. Film Jumbo menunjukkan bahwa anak-anak membangun keberanian lewat proses, melalui kegagalan, ketakutan, dan keberhasilan kecil.

Dengan bimbingan yang tepat, setiap tantangan yang dihadapi anka bisa menjadi momen belajar yang memperkuat karakter mereka.

4. Persahabatan Sehat Membentuk Rasa Aman

Don memiliki dua sahabat yang selalu ada untuknya, mereka adalah Nurman dan Mae. Mereka tidak hanya menjadi teman bermain, tetapi juga pendukung saat Don jatuh dan bangkit.

Persahabatan seperti ini memberikan anak rasa aman dan memperkuat kepercayaan dirinya.

Sementara itu, sebagai orang tua atau guru, kita dapat mendorong terbentuknya lingkungan sosial yang sehat di sekitar anak.

 

BACA JUGA: Rekomendasi Channel YouTube yang Ramah Anak Kristen

 

5. Belajar Bangkit Saat Menghadapi Kekecewaan

Kehilangan buku warisan orang tuanya sempat membuat Don putus asa. Tapi berkat bantuan seorang peri kecil, ia belajar bahwa menyerah bukanlah pilihan yang baik.

Don mendapatkan kembali kekuatan dalam dirinya dan melanjutkan perjuangannya sekalipun keadaannya tidak mudah.

Hal ini menjadi refleksi bagi kita bahwa ketika anak-anak didampingi untuk memahami makna kegagalan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah, dan terus mencoba meski sempat jatuh.

Film Jumbo menjadi refleksi tentang pentingnya peran orang dewasa dalam membentuk karakter anak. Dari keberanian hingga penerimaan diri, semua nilai itu tumbuh melalui kasih sayang, kehadiran, dan perhatian yang tulus.

Menjadi pendamping yang hadir secara emosional bagi anak bukan perkara besar atau rumit.

Kadang, hal sederhana seperti mendengarkan atau percaya pada pilihan mereka sudah cukup membuat anak merasa berharga.

Lewat film Jumbo, kita diingatkan bahwa dunia anak bisa jadi lebih ringan jika ada orang dewasa yang memilih hadir sepenuh hati.

 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami