Kemunculan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar di kalangan generasi muda.
Banyak yang bertanya-tanya, "Apakah pekerjaan manusia akan digantikan oleh AI?" Terutama bagi mereka yang memiliki minat di bidang seni, arsitektur, atau musik, bidang-bidang yang selama ini dianggap membutuhkan sentuhan manusia.
BACA JUGA: Cinta atau Nafsu? Ps. Glenn Jelaskan Cara Bedakan Pacar Green Flag dan Red Flag
Seorang anak muda mengungkapkan kekhawatirannya, “Saya cukup khawatir, karena saya menyukai dunia seni dan bercita-cita menjadi seorang arsitek. Namun saat ini AI dapat merancang sebuah rumah hanya dalam hitungan detik, sementara manusia membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.”
Kekhawatiran ini bukanlah hal yang keliru. Kemajuan teknologi memang membawa tantangan baru, termasuk kemungkinan tergesernya peran-peran tertentu oleh sistem otomatis dan AI.
Namun, sebagai orang percaya, kita memiliki pengharapan yang lebih besar dari sekadar kemampuan manusiawi, kita memiliki iman kepada Tuhan.
Satu pesan penting yang perlu diingat adalah: Jangan khawatir.
BACA JUGA: Pesan dari Pastor untuk Anda yang Pernah Diremehkan
Kita percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Roma 8:28). Bahkan di tengah arus digitalisasi dan otomasi, Tuhan tetap memegang kendali atas hidup kita.
Daripada menjauhi teknologi, kita justru didorong untuk menggunakannya dengan bijaksana. AI bisa kita manfaatkan sebagai alat bantu, bukan menggantikan identitas dan panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan.
Kita tidak hanya diajak untuk berpikir praktis, tetapi juga strategis dalam menanggapi era digital ini. Ada beberapa langkah bijak yang bisa kita lakukan dengan perkembangan zaman, seperti:
BACA JUGA: Mengatasi Stres dengan Cara Alkitabiah, Begini Pesan dari Pendeta
Pastor Rendy Chandradinata menyampaikan satu pernyataan yang sangat bermakna bagi kita yang saat ini mungkin sedang mengalami kecemasan, “Kami tidak menjadi khawatir, karena kami memiliki AI yang lain—Anugerah Iman di dalam Yesus Kristus.”
Meskipun teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, mari kita tetap teguh dalam iman. Dunia mungkin berubah, tetapi Tuhan tetap sama, dan kasih-Nya tidak pernah tergantikan oleh apa pun, termasuk AI.
Sumber : Superyouth