Terlalu Ngefans Sampai Terobsesi, Ini Ciri-Ciri dan Dampak Parasocial Relationship!
Sumber: Canva

Single / 9 May 2025

Kalangan Sendiri

Terlalu Ngefans Sampai Terobsesi, Ini Ciri-Ciri dan Dampak Parasocial Relationship!

Sekar Karinta Official Writer
286

Menggemari seorang selebritas, influencer, tokoh fiksi, atau karakter dari game adalah hal yang umum, terutama di era digital seperti sekarang.

Namun, ketika kekaguman tersebut berkembang menjadi perasaan seolah-olah memiliki hubungan pribadi dengan idola, meski tidak pernah ada interaksi nyata, itulah yang disebut dengan parasocial relationship atau hubungan parasosial.

 

Apa Itu Parasocial Relationship?

Parasocial relationship atau hubungan parasosial adalah hubungan satu arah yang terbentuk antara individu (biasanya penggemar atau penonton) dengan figur publik atau persona media, seperti selebritas, karakter fiksi, atau tokoh terkenal lainnya.

Dalam hubungan ini, penggemar merasa memiliki ikatan emosional yang kuat, bahkan merasa mengenal atau dekat secara personal dengan idolanya, padahal tidak pernah ada komunikasi dua arah.

Intensitas dari hubungan parasosial ini bisa berbeda-beda. Mulai dari sekadar menikmati karya sang idola, hingga membayangkan memiliki hubungan romantis atau persahabatan yang nyata.

 

BACA JUGA: Hati-hati, Ini 5 Fitur Sosial Media yang Bikin Lupa Waktu!

 

Bentuk dan Ciri-Ciri Hubungan Parasosial

Beberapa bentuk atau ciri hubungan parasosial yang umum terjadi antara lain:

  • Sering memikirkan apa yang sedang dilakukan atau dirasakan oleh idola.
  • Sering mengecek media sosial sang idola.
  • Merasa memiliki hubungan khusus atau romantis dengan sang idola.
  • Membandingkan kehidupan sendiri dengan kehidupan sang idola.
  • Merasa suasana hati dipengaruhi oleh kabar tentang idola.
  • Dalam beberapa kasus ekstrem, penggemar bahkan bisa sampai mengeluarkan banyak uang atau melakukan tindakan obsesif seperti stalking demi merasa lebih dekat dengan sang idola.

 

Tingkatan Parasocial Relationship

Menurut Celebrity Attitude Scale (CAS) yang dikembangkan oleh McCutcheon, hubungan parasosial terdiri dari tiga tingkatan:

  1. Entertainment-Social: Penggemar menikmati hiburan yang diberikan oleh sang idola tanpa keterikatan emosional yang kuat.
  2. Intense-Personal: Hubungan emosional mulai berkembang. Penggemar mulai merasa dekat, meniru gaya hidup, atau bahkan merasa memahami kepribadian sang idola.
  3. Borderline Pathological: Tingkatan paling intens, di mana penggemar bisa melakukan tindakan ekstrem, percaya bahwa hubungan mereka dengan sang idola adalah nyata dan saling berbalas.

 

BACA JUGA: Generasi Muda Mau Ikut-ikutan Tren atau Jadi Pembawa Pengaruh Positif?

 

Dampak Positif dan Negatif

Meskipun hubungan parasosial sering dianggap tidak sehat, nyatanya tidak selalu demikian. 

Dalam kadar yang wajar, hubungan ini bisa membawa sejumlah dampak positif, seperti:

  • Memberi hiburan dan rasa nyaman.
  • Meningkatkan motivasi untuk menjalani hidup lebih baik, misalnya meniru gaya hidup sehat idola.
  • Menjadi penghubung sosial lewat komunitas penggemar.
  • Menjadi pelarian sementara dari tekanan kehidupan nyata.

Namun, jika tidak dikendalikan, hubungan parasosial dapat berkembang menjadi obsesi dan berdampak negatif, seperti:

  • Mengembangkan harapan yang tidak realistis.
  • Merasa tidak puas dengan hubungan di dunia nyata.
  • Merasa cemas, stres, atau depresi saat idola berhenti aktif atau melakukan sesuatu yang mengecewakan.
  • Dalam kasus ekstrem, dapat menyebabkan gangguan psikologis atau perilaku kriminal.

 

Mengelola Parasocial Relationship dengan Sehat

Harus dipahami bahwa meskipun hubungan parasosial terasa nyata, ini tetap merupakan hubungan satu arah yang dibentuk oleh imajinasi dan konsumsi media.

Menyukai seseorang, bahkan sangat mengaguminya, adalah hal yang wajar. Namun, jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau hubungan nyata, memberikan batas itu sangat diperlukan.

Penting untuk tetap menyadari batas antara kekaguman dan ilusi kedekatan agar tidak terjebak dalam dunia imajinasi.

Seperti yang tertulis pada Yeremia 17:5, "Beginilah firman TUHAN: Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!"

Ayat ini mengingatkan kita agar tidak terlalu bergantung atau menaruh harapan berlebihan pada manusia, karena hanya Tuhan tempat bergantung yang sejati.

 

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami