Sebagai orang tua, kita sering merasa sudah berusaha berlaku adil kepada semua anak. Kita bagi waktu, perhatian, bahkan makanan dan hadiah dengan seimbang.
Tapi tak jarang, tiba-tiba kita mendengar kalimat seperti, “Mama lebih sayang adik!” atau “Kenapa Papa selalu belain kakak?”
Kalimat seperti itu bisa membuat hati kita terkejut dan sedih. Bukan karena kita pilih kasih, tapi karena ternyata ada perasaan yang belum terjangkau dari anak-anak kita.
Ya, rasa cemburu antar saudara bisa tumbuh diam-diam jika tidak disadari sejak awal. Jika dibiarkan, rasa itu bisa berkembang jadi iri hati, bahkan rivalitas yang berkepanjangan.
Bukankah kisah Kain dan Habel jadi pelajaran besar untuk kita semua?
Dua saudara yang sama-sama diberkati Tuhan, tapi karena rasa iri, akhirnya berujung pada tragedi. Tuhan sendiri menegur Kain, "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah engkau tidak akan diterima jika engkau berbuat baik?" (Kejadian 4:6-7).
Rasa iri itu muncul bukan semata karena korban Habel lebih diterima. Tapi karena Kain merasa tidak cukup dikasihi, tidak cukup dihargai, dan tidak tahu cara mengelola perasaannya.
Di sinilah peran orang tua jadi sangat penting, bukan hanya berlaku adil, tapi memastikan setiap anak merasa dikasihi secara personal.
Lalu bagaimana caranya?
1. Luangkan Waktu Eksklusif untuk Setiap Anak
Luangkan waktu 15–30 menit sehari untuk ngobrol atau melakukan kegiatan sederhana bersama tiap anak secara terpisah. Waktu ini bisa memberi sinyal kuat bahwa mereka dicintai tanpa dibandingkan.
2. Hindari Kalimat Perbandingan, Bahkan yang Positif
Alih-alih berkata, “Adik tuh rajin banget belajar,” lebih baik katakan, “Mama senang lihat kamu semangat belajar tadi siang.” Anak lebih butuh dihargai karena usahanya sendiri, bukan dibandingkan dengan saudaranya.
3. Ajarkan Anak Bahwa Mereka Satu Tim
Saat anak bertengkar, jangan langsung berpihak. Ajak mereka menyelesaikan konflik dengan pendekatan tim: “Kalian kakak adik. Yuk cari cara supaya kalian bisa sama-sama senang.”
4. Kenali dan Validasi Perasaan Anak
Jika mereka merasa cemburu, jangan langsung membantah perasaannya. Dengarkan, lalu validasi perasaannya. Anda bisa katakan, “Mama ngerti kamu kesal tadi.” Itu membuat mereka merasa dimengerti dan diterima.
5. Tanamkan Nilai Kasih Sejak Dini
Ajarkan ayat-ayat Firman Tuhan yang menguatkan kasih antar saudara, misalnya:
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." (1 Korintus 13:4)
Anak-anak yang dibesarkan dalam kasih, pengertian, dan keadilan akan tumbuh menjadi pribadi yang saling mengasihi.
Mereka akan tahu bahwa menjadi saudara bukanlah tentang bersaing, tapi tentang saling mendukung dan melengkapi.
Apakah Anda diberkati dengan artikel ini? Bagikan artikel ini kepada pasangan Anda dan setiap orang tua lainnya yang juga relevan dengan keadaan ini. Tuhan memberkati!
Sumber : Superbook Indonesia