Bagi umat Katolik di seluruh dunia, bulan Mei bukan sekadar pertanda musim semi, melainkan waktu khusus untuk memperdalam devosi kepada Bunda Maria. Dikenal sebagai Bulan Maria, periode ini memiliki akar sejarah, makna teologis, dan praktik liturgis yang kaya. Berikut ulasan mengapa Mei menjadi bulan yang istimewa bagi penghormatan kepada Maria.
BACA JUGA: Jadwal Harian Doa Rosario Gereja Katedral Jakarta Selama Bulan Mei 2025
Sejarah Penetapan Bulan Maria
Devosi kepada Maria di bulan Mei pertama kali dipopulerkan oleh Kongregasi Yesuit di Italia pada abad ke-18. Tradisi ini kemudian berkembang pesat dan mendapat pengakuan resmi dari Takhta Suci.
Pada tahun 1954, Paus Pius XII menegaskan pentingnya penghormatan ini melalui surat apostolik Ad Caeli Reginam, yang menetapkan Mei sebagai Bulan Maria.
Musim Semi dan Kehidupan Baru
Di belahan bumi utara, Mei adalah bulan di mana alam berkembang dengan indah, bunga bermekaran, dan kehidupan baru terlihat di mana-mana. Dalam tradisi Katolik, Maria sering disebut sebagai "Bunga dari Segala Bunga", melambangkan kemurnian, kasih, dan perannya dalam rencana keselamatan Allah. Musim semi menjadi analogi sempurna untuk menghormati Maria, yang melahirkan Sang Sumber Hidup, Yesus Kristus.
Kesempatan untuk Memperdalam Devosi
Bulan Mei dipilih juga karena tidak banyak perayaan liturgi besar dalam kalender Gereja, sehingga umat dapat lebih fokus pada doa Rosario, novena, dan prosesi penghormatan kepada Maria.
Banyak paroki mengadakan pertemuan doa khusus, doa rosario, pembacaan litani, atau even misa yang didedikasikan untuk Bunda Maria.
BACA JUGA: Mengapa Umat Katolik Lakukan Doa Rosario di Bulan Mei? Berikut Pejelasannya
Peran Yesuit dalam Penyebaran Devosi
Awalnya, praktik penghormatan Maria di bulan Mei berkembang di kalangan Yesuit, yang dikenal dengan spiritualitas Marian yang kuat. Dari sana, devosi ini menyebar ke seluruh Gereja Katolik dan menjadi tradisi yang dihidupi hingga hari ini.
Bulan Maria menjadi pengingat bahwa kehidupan rohani dapat bertumbuh subur seperti bunga di musim semi, asalkan kita membuka hati bagi kasih dan tuntunan Tuhan.
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com