Penyembahan yang Mendatangkan Hadirat Tuhan
Kalangan Sendiri

Penyembahan yang Mendatangkan Hadirat Tuhan

Lori Official Writer
      121

Ayat Renungan: 2 Tawarikh 7: 3“Ketika semua orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka dengan muka sampai ke tanah pada lantai batu itu, sujud menyembah dan bersyukur kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

 

Kehadiran Tuhan di dalam Perjanjian Lama diungkapkan sebagai sesuatu yang sangat agung. Kita bisa membaca dari 2 Tawarikh 7: 3, bagaimana kemuliaan Allah memenuhi bait suci yang dibangun Raja Salomo. Hingga seketika orang Israel yang menyaksikannya berlutut, bersujud sampai ke tanah sembari mengucap syukur. 

Bayangkan ketika bangsa Israel berkumpul dan mulai menaikkan doa dan penyembahan mereka dengan khusyuk, tiba-tiba Tuhan menyatakan diri-Nya dengan cara yang sangat dahsyat. Jelas ini adalah sesuatu yang sangat istimewa: Tuhan melihat penyembahan yang murni dari setiap hati mereka. Tanpa kemurnian, hadirat Tuhan yang kudus tidak akan mungkin hadir.   

Penyembahan adalah cara kita bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Inilah yang Dia sampaikan di dalam 2 Tawarikh 7: 14, “…umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” 

Ketika Tuhan hadir, itu adalah lambang dari sebuah penerimaan. Artinya Dia berkenan untuk menyambut kita, memimpin kita dan mencurahkan isi hati-Nya bagi kita. Setiap kita pasti ingin mengalaminya – merasakan kehadiran Tuhan secara nyata. Karena kita ingin mencari bimbingan-Nya, penghiburan-Nnya dan kekuatan-Nya di tengah kehidupan kita yang penuh carut marut ini. 

Bagaimana kita bisa mengalaminya? Sikap yang ditunjukkan orang Isarel adalah pelajaran yang sangat berharga tentang penyembahan yang berkenan bagi Tuhan. Mereka menyembah dengan penuh kerendahan hati, berdoa dan mengagungkan-Nya.  

Mari merefleksikan kembali penyembahan kita kepada Tuhan: Apakah kita menyembah Dia dengan kerendahan hati yang sama? Saat kita berdoa, memuji, atau bahkan menjalani semua hal dalam hidup kita, apakah kita menunjukkan penghormatan bagi Tuhan? Jika kia benar-benar butuh kehadiran Tuhan dalam hidup kita, mari kembali membangun relasi dengan Tuhan lewat doa dan penyembahan yang murni. 

 

Baca Juga:

Menerima Kemerdekaan yang Tuhan Tawarkan

Ketaatan dan Penundukan Diri yang Mendatangkan Berkat

Ikuti Kami