Rangkaian Paskah Nasional 2025 dimulai dengan kegiatan napak tilas penginjilan yang melibatkan Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI).
Rombongan ini tiba di Bandara Silangit untuk menjelajahi jejak penginjilan di Tanah Batak, sebuah perjalanan yang bertujuan untuk mengenang perjalanan panjang pekabaran Injil di daerah tersebut.
Di Tapanuli Utara, rombongan disambut oleh Bupati Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si, M.Si, dan Wakil Bupati Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng., sebelum melanjutkan perjalanan ke Lobu Pining.
Di sini, mereka mengunjungi makam Munson dan Lyman, dua misionaris yang gugur dalam tugas mereka.
Kegiatan ini mencakup pembagian 150 paket Peduli Kasih Paskah sebagai bentuk perhatian sosial kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gereja HKBP Huta Dame, gereja pertama yang didirikan oleh I.L. Nommensen di Tanah Batak.
Ibadah Paskah di gereja ini dipimpin oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia Sinode HKBP, dan disertai dengan pembagian 250 paket Peduli Kasih Paskah kepada jemaat.
Hari kedua dimulai dengan ibadah di Salib Kasih Tarutung, sebuah situs bersejarah yang menjadi saksi perjuangan Nommensen.
Di tempat ini, sebanyak 500 paket Peduli Kasih Paskah dibagikan kepada siswa SMA/SMK di sekitar Kota Tarutung. Selain itu, dilakukan penanaman pohon sebagai simbol kelestarian lingkungan.
Distribusi paket Peduli Kasih juga dilakukan di beberapa titik lain, antara lain Kabupaten Karo (desa Buluh Awar) sebanyak 200 paket oleh GBKP, Tapanuli Selatan (desa Parau Sorat) sebanyak 150 paket oleh GKPA, Tapanuli Tengah (desa Sihorbo) sebanyak 150 paket oleh HKBP, dan Nias sebanyak 150 paket oleh BNKP.
Pada hari ketiga, rombongan mengunjungi makam I.L. Nommensen di Sigumpar dan kembali membagikan 150 paket Peduli Kasih Paskah kepada masyarakat sekitar. Perjalanan ini ditutup dengan ibadah bersama Walikota Siantar.
Pemilihan lokasi-lokasi bersejarah ini bertujuan untuk mengenang perjalanan penginjilan yang telah memberi dampak besar dalam kehidupan rohani masyarakat Tanah Batak hingga saat ini.
1. Makam Munson dan Lyman
Makam Munson dan Lyman di Lobu Pining menjadi simbol perjuangan dua misionaris asal Amerika Serikat yang gugur pada tahun 1834.
Keduanya mengenalkan Injil kepada masyarakat Batak yang masih memegang teguh kepercayaan tradisional.
Walaupun mengalami penolakan yang keras, pengorbanan mereka membuka jalan bagi generasi penerus misionaris.
2. Bukit Salib Kasih Tarutung
Bukit Salib Kasih di Tarutung, dibangun antara tahun 1993 dan 1997, menjadi simbol harapan dan doa I.L. Nommensen.
Bukit ini juga menjadi saksi dari fenomena alam yang mengubah tradisi pengorbanan di masyarakat Batak pada tahun 1864, serta memperkuat iman mereka kepada Tuhan.
3. Gereja HKBP Huta Dame
Gereja HKBP Huta Dame, yang didirikan pada tahun 1864 oleh Nommensen, menjadi pusat pertumbuhan komunitas Kristen Batak.
Selain gereja, Nommensen juga membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk mendukung kehidupan masyarakat setempat.
4. Makam Nommensen
Makam I.L. Nommensen yang terletak di gereja HKBP Balige menjadi tempat ziarah rohani bagi umat Kristiani.
Di sini, umat dapat merenungkan dedikasi beliau dalam membangun gereja, memperkenalkan pendidikan, dan mengembangkan fasilitas kesehatan di Tanah Batak.
Napak tilas ini memberikan pelajaran tentang keteguhan iman dan semangat pelayanan misionaris seperti Munson, Lyman, dan Nommensen.
Pengorbanan mereka dalam menyebarkan Injil di Tanah Batak memberikan teladan tentang kasih yang tulus dan keteguhan dalam menghadapi tantangan.
Melalui rangkaian ini, umat Kristiani di Indonesia diingatkan untuk memperkuat persatuan, melanjutkan pelayanan sosial, serta menjaga warisan budaya yang menjadi bagian dari iman hidup mereka.
Seluruh rangkaian kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Panitia Paskah Nasional, Pemerintah Daerah Tapanuli Utara, Pemerintah Kota Siantar, Kepolisian Daerah Sumatera Utara, serta berbagai gereja nasional anggota Forum Komunikasi Umat Kristiani Indonesia (FUKRI).
Sumber : PGI