"Ayah/Ibu berjanji akan datang ke pertunjukan di sekolahku, tapi lagi-lagi mereka tidak datang. Sudahlah, aku tak mau berharap lagi."
Kalimat di atas mungkin sering terdengar dari anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang kerap ingkar janji. Tanpa disadari, kebiasaan "hanya sekadar janji" ini meninggalkan luka mendalam yang bisa terbawa hingga dewasa.
Bagaimana dampaknya menurut Alkitab, dan apa yang bisa dilakukan orang tua Kristen untuk memperbaiki hal ini?
BACA JUGA: Mau Anak Anda Panjang Umur? Ada Penelitiannya Lho!
Dampak Orang Tua yang Sering Ingkar Janji
Setiap janji yang diucapkan orang tua kepada anak adalah ikatan kepercayaan. Ketika diingkari, efeknya lebih dari sekadar kekecewaan sesaat. Berikut beberapa dampak serius yang perlu diwaspadai:
1. Anak Merasa Tidak Dianggap Penting
Setiap kali orang tua membatalkan janji tanpa alasan jelas, anak merasa dirinya tidak menjadi prioritas. Lama-kelamaan, mereka menganggap diri mereka tidak berharga di mata orang tuanya sendiri.
2. Hilangnya Rasa Hormat kepada Orang Tua
Amsal 22:6 mengatakan, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya..." Bagaimana anak bisa menghormati orang tua jika mereka sendiri tidak konsisten? Janji yang terus diabaikan membuat anak kehilangan respek, bahkan mempertanyakan otoritas orang tua.
BACA JUGA: 7 Dampak Hukuman Fisik yang Diterima Anak Terhadap Karakternya
3. Kekecewaan yang Menumpuk, Menjadi Kepahitan
Ibrani 12:15 memperingatkan agar "jangan ada akar pahit yang tumbuh". Setiap janji yang tak ditepati adalah sedikit demi sedikit menabur benih kepahitan dalam hati anak. Jika dibiarkan, ini bisa merusak hubungan orang tua dan anak di masa depan.
4. Anak Tidak Belajar Integritas
Orang tua adalah contoh pertama anak dalam memahami nilai kebenaran dan komitmen. Jika orang tua mudah mengingkari janji, anak akan menganggap tidak masalah untuk tidak menepati kata-kata.
5. Anak Melakukan Hal yang Sama kepada Orang Lain
Apa yang ditanam, itu juga yang dituai. Anak yang terbiasa melihat orang tua ingkar janji akan meniru perilaku ini dalam hubungannya dengan teman, pasangan, bahkan Tuhan.
Bagaimana Memperbaiki Hubungan dan Membangun Kepercayaan Kembali?
1. Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Jika selama ini sering mengingkari janji, mulailah dengan kerendahan hati. Amsal 28:13 mengatakan, "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."
2. Buat Janji yang Realistis
Lebih baik tidak berjanji daripada berjanji tapi tidak ditepati. Ajarkan anak tentang komitmen yang bijak, seperti yang diajarkan dalam Matius 5:37: "Jika ya, katakanlah ya; jika tidak, katakanlah tidak."
3. Ganti dengan Waktu Berkualitas
Jika sempat gagal menepati janji, berikan perhatian ekstra sebagai bentuk penebusan. Anak butuh kepastian kasih, bukan sekadar kata-kata.
4. Ajarkan Nilai Integritas Melalui Firman Tuhan
Ceritakan kisah Nabi Nuh yang setia meski diejek, atau Daniel yang berpegang pada janjinya kepada Tuhan. Tunjukkan bahwa integritas adalah bagian dari iman.
Mulai Hari Ini, Jadilah Orang Tua yang Menepati Janji
Tidak ada orang tua yang sempurna, tetapi setiap langkah untuk menjadi lebih baik adalah bentuk kasih kepada anak. Dengan pertolongan Tuhan, kita bisa memulihkan kepercayaan dan membangun generasi yang penuh integritas.
Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam menjalani peran sebagai orang tua dan butuh didoakan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Sumber : Jawaban.com