Peran Yudas Iskariot dalam Karya Keselamatan
Sumber: investor.id

Kata Alkitab / 18 April 2025

Kalangan Sendiri

Peran Yudas Iskariot dalam Karya Keselamatan

Aprita L Ekanaru Official Writer
11030

Dia menjual Yesus dengan harga 30 keping perak. Tindakannya mengubah sejarah, tetapi apakah pengkhianatannya justru menjadi bagian dari rencana Allah? Siapa sebenarnya Yudas Iskariot, dan bagaimana perannya dalam karya keselamatan kita?

 

Pengkhianatan yang Menggenapi Nubuat


Yudas Iskariot adalah salah satu murid Yesus yang namanya tercatat dengan noda kelam. Ia mengkhianati Yesus dengan menyerahkan-Nya kepada para imam kepala. Tindakannya memicu rangkaian peristiwa yang berujung pada penyaliban, peristiwa sentral dalam iman Kristen. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa pengkhianatan ini bukanlah kebetulan.

Mazmur 41:10 telah menubuatkan, "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." Yudas, yang ikut makan bersama Yesus, menjadi penggenapan nubuat ini. Ini membuktikan bahwa kematian Kristus bukanlah kecelakaan sejarah, melainkan bagian dari rencana Allah yang telah ditetapkan sejak semula.

 

Peristiwa Penyaliban


Tanpa pengkhianatan Yudas, mungkin tidak akan ada penangkapan Yesus, pengadilan yang tidak adil, atau penyaliban. Namun, justru melalui salib itulah keselamatan kita tergenapi. Allah tidak menciptakan kejahatan, tetapi Ia berdaulat atasnya.

Paulus menegaskan dalam Roma 8:28"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Tindakan Yudas adalah kejahatan, tetapi Allah menggunakannya untuk tujuan yang jauh lebih besar yaitu penebusan dosa manusia.

 

Kehendak Bebas vs Kedaulatan Allah


Ini memunculkan pertanyaan teologis yang dalam: "Bagaimana mungkin Allah berdaulat atas pengkhianatan Yudas, sementara Yudas tetap bertanggung jawab atas dosanya?"

Yudas bertindak dengan kehendak bebasnya. Ia memilih untuk mengkhianati Yesus karena keserakahan (Yohanes 12:6) atau mungkin kekecewaan pribadi.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Allah berdaulat atas segala sesuatu. Ia tidak memaksa Yudas berbuat jahat, tetapi dalam kedaulatan-Nya, Ia mengizinkan hal itu terjadi untuk menggenapi rencana keselamatan.

Ini adalah misteri yang sulit dipahami sepenuhnya, tetapi Alkitab menunjukkan bahwa Allah tidak pernah melakukan kejahatan, meskipun Ia mengizinkannya untuk tujuan yang lebih besar.

 

Penyesalan Yudas


Matius 27:3-5 mencatat bahwa Yudas menyesal setelah melihat Yesus dihukum. Namun, penyesalannya tidak membawanya pada pertobatan sejati, melainkan pada keputusasaan yang berujung pada bunuh diri.

Ini menjadi peringatan serius bagi kita:

  • Dosa yang tidak diakui dan tidak dibawa kepada Kristus hanya akan membawa kehancuran.
  • Bahkan jika Allah bisa memakai kejahatan untuk kebaikan, itu tidak membebaskan pelakunya dari tanggung jawab.

Yudas Iskariot tetap dikenang sebagai pengkhianat, tetapi perannya dalam karya keselamatan mengajarkan kita tentang:

  • Kedaulatan Allah yang bekerja bahkan melalui kejahatan manusia.
  • Tanggung jawab manusia atas setiap pilihan yang dibuat.
  • Anugerah keselamatan yang tersedia bagi semua yang bertobat, sayangnya tidak dialami Yudas.

Bagaimana kita merespons ketika menyadari dosa kita? Apakah kita seperti Yudas yang putus asa, atau seperti Petrus yang bertobat dan dipulihkan?

 

Apakah Anda juga ingin berkomitmen dengan Yesus dan menerima karya keselamatan-Nya, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami