14 Perhentian Jalan Salib Yesus Kristus yang Dimulai dari Getsemani Sampai Golgota
Sumber: Getty Images Signature | wwing

Kata Alkitab / 10 April 2025

Kalangan Sendiri

14 Perhentian Jalan Salib Yesus Kristus yang Dimulai dari Getsemani Sampai Golgota

Claudia Jessica Official Writer
3395

Perhentian Kelima: Yesus Dihadili oleh Pontius Pilatus (Lukas 23:13–25)

Secara hukum, Yesus tak layak dihukum karena tidak ada bukti yang membenarkan dakwaan terhadap-Nya. Pilatus sendiri tak menemukan kesalahan pada Yesus dan ingin membebaskannya (Lukas 23:13–24), namun tekanan dari Mahkamah Agama membuatnya melakukan hal sebaliknya.

Bagi para pemimpin agama saat itu, ajaran Yesus tentang keselamatan oleh kasih karunia Allah mengancam otoritas mereka yang berdiri di atas Hukum Musa.

Pengajaran ini mengguncang sistem keagamaan mereka dan menantang cara hidup yang selama ini mereka lindungi.

Hingga saat ini, masih banyak yang sulit menerima bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia.

Padahal, keselamatan adalah milik Allah sepenuhnya, bukan sesuatu yang bisa kita peroleh atau bagi kemuliaannya (Yesaya 42:8).

Perhentian Keenam: Yesus Dicambuk dan Dimahkotai Duri (Markus 15:15–17)

Yesus dicambuk dan dimahkotai duri, hal ini menggenapi nubuatan yang tercatat dalam Yesaya 53:3–6. Penganiayaan ini bukan penderitaan fisik semata, melainkan bagian dari karya penebusan-Nya.

Yesaya telah menubuatkan ratusan tahun sebelumnya bahwa Mesias akan tertikam karena dosa-dosa kita, diremukkan karena kejahatan kita.

Melalui bilur-bilur-Nya, kita menerima kesembuhan, bukan hanya secara jasmani, tapi terutama kesembuhan rohani: pengampunan dan pemulihan hubungan dengan Allah.

Perhentian Ketujuh: Yesus Memikul Salib (Yohanes 19:17)

Ketika Yesus memikul salib-Nya, Dia tidak hanya menanggung beban kayu, tetapi Dia memikul dosa seluruh manusia dan hukuman yang menyertainya.

Di tengah sorotan orang banyak itu, Yesus menjalani jalan penderitaan demi menebus kita, umat manusia.

Yesus sendiri berkata, setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul salibnya (Matius 16:24). Ini bukan pilihan, Matius 10:38 berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

Memikul salib berarti mematikan keinginan diri, menyerahkan seluruh hidup kepada Allah, dan hidup sebagai ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Kita tidak lagi mengejar kepuasan pribadi, melainkan dengan rela menyerahkan segalanya demi Kristus.

 

 

BACA JUGA: Para Saksi Mata Peristiwa Penyaliban Yesus

 

Perhentian Kedelapan: Simon dari Kirene Membantu Memikul Salib (Lukas 23:26)

Simon dari Kirene bisa dikatakan korban keadaan dalam peristiwa besar ini. Tidak seperti Yesus yang dengan rela memikul salib, Simon dari Kirene datang ke Yerusalem untuk Paskah, tetapi ia justru dipaksa tentara Romawi membantu Yesus memikul salib-Nya.

Meski namanya tidak lagi disebut setelah peristiwa ini, tindakan Simon menggambarkan bagaimana penderitaan karena Kristus bisa datang tanpa diduga.

Sebagai orang percaya, kita diajak bukan hanya mengenal Yesus, tapi juga ikut menderita bersama-Nya, seperti yang dikatakan Paulus, “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Timotius 1:8)

Perhentian Kesembilan: Yesus dan Perempuan-Perempuan Yerusalem (Lukas 23:27-31)

Dalam perjalanan menuju Golgota, Yesus melihat perempuan-perempuan yang menangisi-Nya. Namun, Ia berkata, “Jangan menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu dan anak-anakmu.”

Meski menderita berat dan mengalami penghinaan, Yesus justru memikirkan kehidupan dan jiwa mereka yang akan mengalami hukuman kekal karena dosa-dosa mereka, bukan penderitaan-Nya sendiri.

Ini jadi pengingat bagi kita untuk tidak hanya tersentuh oleh penderitaan Yesus, kita harus berhati-hati agar tetap setia dan taat kepada Allah yang menjadi pusat perhatian kita, bukan dunia ini.

Seperti kata-Nya, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yohanes 18:36), maka hidup kita pun harus berfokus pada kekekalan, bukan hanya yang fana.

 

Baca halaman selanjutnya →

Sumber : gotquestion
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami