Apa jadinya jika pernikahan bukanlah "happy ending" seperti di dongeng, melainkan awal petualangan penuh liku yang justru membuat hidup lebih bermakna?
Barry Likumahuwa, musisi dan figur publik yang dikenal dengan pernikahannya yang harmonis, membagikan 9 prinsip mendalam tentang membangun rumah tangga yang tak hanya bertahan, tapi juga berbuah.
BACA JUGA: 7 Rahasia Pernikahan Bahagia Verlita Evelyn dan Ivan Saba
Siapkah Anda menyelami rahasia pernikahan yang jarang dibicarakan di media sosial? Simak pandangan Barry yang menohok tapi sarat makna ini.
1. Pernikahan Bukan Garis Finish, Tapi Start Line
Banyak orang terjebak mitos bahwa pernikahan adalah "akhir" dari pencarian jodoh. Padahal, menurut Barry, ini justru babak baru di mana Tuhan mulai membukakan berkat khusus yang hanya bisa dinikmati berdua. "Pernikahan itu seperti membuka koper harta karun, isinya baru terlihat setelah kalian berani memulai perjalanan," katanya.
2. Ketersediaan Berkorban
Romansa bisa memudar, tapi komitmen adalah tulang punggung pernikahan. Barry menekankan bahwa pernikahan alkitabiah (biblical marriage) bukan tentang "apa yang bisa kudapat", melainkan "apa yang bisa kuberikan". Data perceraian meningkat? Salah satu penyebabnya adalah hilangnya esensi pengorbanan ini.
3. Lebih Baik "No" Sebelum Menikah Daripada "Yes" yang Palsu
"Lebih baik gagal menikah daripada menikah lalu gagal," ujar Barry tegas. Fondasi pernikahan harus dibangun sejak pra-nikah. Pastikan pasangan adalah orang yang siap menghadapi badai bersama Anda, bukan sekadar teman di masa senang.
BACA JUGA: 7 Hal yang Bisa Dipelajari dari Pernikahan Daniel Mananta dan Viola Maria
4. Suami Pemimpin yang Melayani, Istri Penolong yang Aktif
Mengutip Efesus 5, Barry menjelaskan bahwa pernikahan adalah cermin hubungan Kristus dan gereja. Suami dipanggil untuk mengasihi dengan total (bahkan siap berkorban), sementara istri diajak untuk menghormati kepemimpinan suami. "Ini bukan soal superioritas, tapi peran saling melengkapi," tegasnya.
5. "Aku Mau" Lebih Kuat daripada "Aku Butuh"
Ini dia poin yang bikin merinding! Barry mengingatkan bahwa pernikahan bertahan bukan karena perasaan cinta yang fluktuatif, tapi karena keputusan untuk tetap setia. "Kalau hanya tergantung perasaan, pernikahan akan hancur di tahun pertama," candanya.
Sumber : Jawaban.com