5 Tokoh Alkitab yang Mengalami Krisis Kepercayaan
Sumber: parokicikarang.or.id

Kata Alkitab / 25 March 2025

Kalangan Sendiri

5 Tokoh Alkitab yang Mengalami Krisis Kepercayaan

Aprita L Ekanaru Official Writer
2684

Pernahkah Anda merasa ragu, takut, atau bahkan marah kepada Tuhan saat menghadapi masalah besar? 

Ternyata tokoh-tokoh besar dalam Alkitab pun pernah mengalami krisis kepercayaan. Namun, di balik pergumulan mereka, ada pelajaran berharga tentang kesetiaan Tuhan yang tak pernah gagal. Mari kita telusuri kisah mereka dan temukan penghiburan bagi iman kita hari ini!

1. Elia

Setelah kemenangannya melawan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel (1 Raja-raja 18), Elia tiba-tiba diliputi ketakutan saat Ratu Izebel mengancam nyawanya. Ia lari ke padang gurun dan berdoa, "Cukuplah itu, ya TUHAN! Ambillah nyawaku!" (1 Raja-raja 19:4).

Namun, Tuhan tidak meninggalkannya. Dia memberikan makanan, istirahat, dan akhirnya menyatakan diri dalam "suara angin sepoi-sepoi basa" (1 Raja-raja 19:12). 

2. Thomas

Thomas, salah satu murid Yesus, menolak percaya kebangkitan-Nya tanpa bukti. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, aku tidak akan percaya." (Yohanes 20:25).

Namun, ketika Yesus menampakkan diri dan menunjukkan luka-luka-Nya, Thomas berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Tuhan tidak marah pada keraguan kita, tetapi Dia datang untuk menguatkan iman kita.

3. Abraham & Sara

Tuhan berjanji memberikan keturunan kepada Abraham dan Sara meski mereka sudah tua. Sara pun tertawa (Kejadian 18:12), dan Abraham mengambil jalan pintas dengan Hagar (Kejadian 16). Namun, Tuhan tetap memenuhi janji-Nya dengan kelahiran Ishak. "Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14). Tuhan bekerja sesuai waktu-Nya, bukan waktu kita.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

4. Petrus

Petrus, yang begitu yakin akan kesetiaannya, justru menyangkal Yesus tiga kali (Matius 26:69-75). Namun, setelah kebangkitan, Yesus memulihkannya dengan pertanyaan sederhana: "Apakah engkau mengasihi Aku?" (Yohanes 21:15-17). Kegagalan bukan akhir,Tuhan memberi kesempatan baru bagi siapapun yang mau bangkit.

5. Ayub

Ayub kehilangan segalanya, harta, anak-anak, bahkan kesehatannya. Ia mempertanyakan Tuhan, "Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu?" (Ayub 7:20). Namun, setelah Tuhan berbicara (Ayub 38-41), Ayub pun berserah: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5). Dalam penderitaan, Tuhan ingin kita mengenal-Nya lebih dalam, bukan sekadar mendapat jawaban.

Krisis kepercayaan bukanlah tanda iman yang gagal, melainkan kesempatan untuk mengalami Tuhan lebih nyata. Seperti tokoh-tokoh ini, kita pun bisa belajar bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan saat kita ragu.

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5).

 

Jika Anda sedang mengalami krisis kepercayaan seperti tokoh-tokoh di atas, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami