"Dalam setahun gue baca satu buku tentang pernikahan, sama satu buku tentang parenting. Nah, ini ada satu buku yang bagus banget dari Pastor Andy Stanley, tentang parenting. The Parenting Book namanya. Nah, dia bilang, umur 0 sampai 5 tahun itu adalah "discipline years," dan umur 5 tahun sampai 12 tahun itu adalah "training years." Oke, umur 12 sampai 18 tahun itu adalah "coaching years," dan umur 18 tahun ke atas itu adalah "friendship years." Karena kadang-kadang nih, kalau misalnya kebalik ya, ketika dia umur 12 tahun dan habis itu lu ngomongin soal "discipline years," udah telat," ungkap Daniel Mananta pada saat diwawancarai dalam Cahaya Bagi Negeri podcast.
Banyak orang tua di era digital ini menghadapi tantangan besar dalam mengatur penggunaan gadget anak. Namun, bagaimana jika ada cara yang efektif untuk mengatasi kecanduan gadget tanpa perlu pertengkaran atau hukuman berlebihan?
BACA JUGA: 7 Hal yang Bisa Dipelajari dari Pernikahan Daniel Mananta dan Viola Maria
Daniel Mananta dan istrinya, Viola Maria, membagikan rahasia mereka dalam mendidik anak agar tidak kecanduan gadget. Dengan beberapa pendekatan, mereka berhasil menciptakan kebiasaan positif dalam keluarga mereka. Yuk, simak delapan trik jitu yang bisa Anda terapkan di rumah!
1. Keseimbangan Antara Kasih dan Disiplin
Daniel dan Viola percaya bahwa kasih tanpa disiplin dapat membuat anak manja, sementara disiplin tanpa kasih dapat membuat anak merasa tidak dicintai. Oleh karena itu, mereka menerapkan keduanya secara seimbang. Mereka menunjukkan kasih dengan memberikan perhatian penuh pada anak-anak, tetapi juga menerapkan aturan yang jelas dalam penggunaan teknologi.
2. Simple Saturday dan Electric Sunday
Untuk membatasi penggunaan gadget, keluarga mereka menerapkan konsep Simple Saturday dan Electric Sunday. Pada hari Sabtu, tidak ada penggunaan layar sama sekali, sedangkan hari Minggu lebih fleksibel dalam pemakaian gadget.
Dengan cara ini, anak-anak belajar menikmati aktivitas offline dan lebih menghargai waktu bersama keluarga.
3. Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tua. Oleh karena itu, Daniel dan Viola berusaha menjadi contoh yang baik dengan tidak menggunakan handphone saat bersama anak-anak.
BACA JUGA: Tantangan Terberat Daniel Mananta dan Viola Maria Selama 13 Tahun Pernikahan
Mereka ingin anak-anak memahami bahwa waktu bersama keluarga lebih berharga daripada sekadar bermain gadget.
4. Membangun Fondasi Sebelum Memperkenalkan Gadget
Daniel dan Viola menyadari bahwa cepat atau lambat anak-anak mereka akan mulai menggunakan gadget. Namun, sebelum itu, mereka ingin memastikan bahwa anak-anak sudah memiliki kebiasaan yang sehat, seperti membaca buku, bermain di luar rumah, dan berbicara dengan orang lain.
Dengan cara ini, anak-anak tidak akan terlalu bergantung pada gadget sebagai sumber hiburan utama.
5. Menghargai Waktu Keluarga
Salah satu prinsip yang mereka pegang teguh adalah pentingnya menikmati waktu bersama keluarga tanpa gangguan gadget. Daniel mengutip konsep "rhythm of grace" dari buku yang dibacanya, yang mengajarkan bahwa hidup seimbang adalah kunci kebahagiaan. Mereka menerapkan hal ini dengan cara membatasi penggunaan gadget saat makan malam dan menghabiskan waktu berkualitas bersama.
6. Mendorong Kreativitas Anak
Daniel pernah membaca pengalaman seorang ibu, Glennon Doyle, yang melihat kreativitas anaknya menurun setelah mulai menggunakan handphone. Hal ini membuatnya sadar bahwa anak-anak perlu waktu untuk bosan agar mereka bisa berpikir kreatif. Oleh karena itu, mereka mendorong anak-anak untuk bermain tanpa gadget dan menemukan cara baru untuk bersenang-senang.
7. Komunikasi dan Kesepakatan dalam Keluarga
Keberhasilan metode ini tidak lepas dari komunikasi yang baik antara Daniel dan Viola. Mereka berdiskusi dan sepakat dalam menerapkan aturan, sehingga tidak ada kebingungan bagi anak-anak. Konsistensi dalam aturan adalah kunci utama agar anak bisa memahami batasan yang ada.
8. Fleksibilitas dalam Aturan
Meskipun mereka menerapkan aturan ketat mengenai penggunaan gadget, mereka tetap fleksibel dalam keadaan tertentu. Misalnya, jika ada keperluan mendesak atau keadaan khusus yang membutuhkan penggunaan gadget, mereka bisa membuat pengecualian. Dengan pendekatan ini, anak-anak belajar bahwa aturan dibuat untuk membantu mereka, bukan untuk menghukum.
Tonton Video lengkapnya di sini:
Sumber : Cahaya Bagi Negeri Youtube