Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana seseorang bisa meninggalkan karier yang menjanjikan di dunia perbankan untuk menjawab panggilan Tuhan? Bagaimana seorang remaja yang tumbuh di Belanda bisa menjadi salah satu pemimpin gereja paling berpengaruh di Indonesia?
Inilah kisah Jeffrey Rachmat, pendiri dan gembala sidang Jakarta Praise Community Church (JPCC), yang hidupnya menjadi bukti nyata tentang kuasa transformasi dan kepemimpinan yang dijalani dengan iman.
Dari Belanda ke Panggilan Tuhan
Jeffrey Rachmat memulai perjalanan hidupnya di Belanda, di mana ia pertama kali mengalami perjumpaan yang mendalam dengan Tuhan saat masih remaja. Momen ini menjadi titik balik yang mengubah arah hidupnya. Setelah kembali ke Indonesia, Jeffrey sempat bekerja di dunia perbankan selama lima tahun. Namun, di tengah kesibukannya, ia merasakan panggilan yang tidak bisa diabaikan: panggilan untuk melayani Tuhan.
Dengan keyakinan yang teguh, Jeffrey memulai kelompok persekutuan kecil yang kemudian berkembang pesat. Pada tahun 1999, kelompok ini resmi menjadi Jakarta Praise Community Church (JPCC), sebuah gereja yang kini dikenal dengan pendekatannya yang relevan dan kontemporer.
Pelayanan yang Menyentuh Hati dan Mengubah Hidup
Jeffrey Rachmat bukan sekadar pemimpin gereja; ia adalah seorang pengajar, penulis, dan pembicara yang karyanya telah menyentuh ribuan orang. Melalui khotbah-khotbahnya, ia sering membahas topik-topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti kepemimpinan, hubungan, pernikahan, dan transformasi hidup. Pesannya selalu mengena karena disampaikan dengan gaya yang santai namun penuh makna.
Salah satu kontribusi besarnya adalah buku berjudul "Permainan Cantik", yang telah dicetak enam kali dan dialihbahasakan ke dalam beberapa bahasa. Buku ini tidak hanya berbicara tentang pengendalian diri, tetapi juga tentang bagaimana hidup dengan tujuan yang jelas, sesuai dengan rencana Tuhan.
JPCC Worship
Di bawah kepemimpinan Jeffrey, JPCC juga dikenal dengan pelayanan pujian dan penyembahannya. JPCC Worship, yang sebelumnya dikenal sebagai True Worshippers, telah memproduksi album-album rohani yang menginspirasi.
Mereka bahkan meraih penghargaan AMI Awards untuk kategori lirik spiritual nasrani terbaik. Musik rohani dari JPCC tidak hanya menjadi berkat bagi jemaat lokal, tetapi juga menjangkau banyak orang di seluruh dunia.
Pelayanan Sosial dan Mentoring
Jeffrey Rachmat tidak hanya fokus pada pelayanan di dalam gereja. Bersama JPCC, ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, mendukung program pendidikan, dan memperkuat komunitas lokal.
Selain itu, ia juga membaktikan waktunya untuk mentoring dan pembinaan bagi para pemimpin gereja dan jemaat, membantu mereka tumbuh dalam iman dan kepemimpinan.
Mengundurkan Diri untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Pada perayaan ulang tahun JPCC yang ke-25, Jeffrey Rachmat membuat keputusan yang mengejutkan banyak orang: ia mengundurkan diri dari posisinya sebagai gembala senior. Keputusan ini diambil bukan karena kelelahan atau konflik, melainkan untuk memastikan gereja tetap sehat, relevan, dan tidak kehilangan identitasnya.
Dalam khotbahnya, Jeffrey menjelaskan bahwa Tuhan telah menaruh impresi di hatinya untuk membangun generasi baru yang memiliki integritas dan menjadi garam serta terang bagi dunia.
Warisan yang Abadi
Jeffrey Rachmat mungkin telah mengundurkan diri dari posisi formalnya, tetapi warisannya tetap hidup. Melalui JPCC, buku-bukunya, dan pelayanan-pelayanan yang telah ia rintis, Jeffrey telah membawa dampak yang luar biasa bagi banyak orang. Kisah hidupnya mengajarkan kita bahwa ketaatan pada panggilan Tuhan tidak pernah sia-sia.
Jika kisah Jeffrey Rachmat menginspirasi Anda, bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda. Mari bersama-sama belajar tentang ketaatan dan dampak yang bisa kita ciptakan ketika kita menjawab panggilan Tuhan dengan setia.
Apakah Anda siap menjawab panggilan Tuhan?
Sumber : Jawaban.com