The Word Economic Forum (WEF) baru saja merilis laporan yang memprediksi bahwa sebanyak 22% pekerjaan akan terganggu pada tahun 2030. Profesi seperti kasir, desainer grafis, dan admin akan semakin berkurang karena otomatisasi dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, kabar baiknya, 179 juta pekerjaan baru diprediksi tercipta, terutama di bidang-bidang yang membutuhkan keterampilan manusia yang unik.
List profesi yang akan hilang di tahun 2030:
1. Pekerja percetakan
2. Desainer grafis
3. Admin
4. Petugas Layanan Pelanggan
5. Asisten Administrasi dan sekretaris
6. Teller bank
7. Akuntan dan Auditor
8. Petugas kebersihan
9. Petugas entri data
10.Petugas keamanan
11. Petugas transportasi
12. Manajer layanan bisnis 13. Kasir
14. Penilai klaim, pemeriksa, dan penyelidik
Sebagai orang Kristen, bagaimana kita memandang perubahan besar ini? Dan bagaimana iman kita dapat menjadi panduan dalam mempersiapkan masa depan yang penuh tantangan?
Menghadapi Ketidakpastian dengan Iman
Dunia pekerjaan yang berubah cepat mungkin menimbulkan kekhawatiran: Apakah saya akan kehilangan pekerjaan? Apakah saya memiliki keterampilan yang dibutuhkan di masa depan? Namun, dalam Filipi 4:6-7, Tuhan mengingatkan kita:
"Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
Ketika kita berhadapan dengan perubahan besar seperti ini, langkah pertama adalah menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan. Dengan iman, kita percaya bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu, termasuk masa depan pekerjaan kita.
Belajar dan Bertumbuh
Prediksi WEF menunjukkan bahwa pekerjaan seperti desainer grafis, admin, teller bank, dan kasir akan semakin berkurang. Di sisi lain, pekerjaan di bidang teknologi, pertanian, konstruksi, dan pengiriman diprediksi akan tumbuh. Hal ini menunjukkan perlunya kita untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Ini berarti kita harus proaktif dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan, agar dapat memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan kerja kita.
Jangan takut untuk mengeksplorasi bidang-bidang baru atau mempelajari teknologi yang sedang berkembang.
Mengutamakan Nilai Kerajaan Allah
Ketika teknologi semakin berkembang, ada godaan untuk mengutamakan efisiensi dan keuntungan semata. Namun, kita diingatkan untuk tidak kehilangan fokus pada nilai-nilai Kerajaan Allah. Dalam Kolose 3:23-24 dikatakan:
"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Baik kita bekerja di kantor, di ladang, atau bahkan memulai bisnis sendiri, motivasi kita haruslah untuk memuliakan Tuhan. Jangan hanya mencari pekerjaan yang menjanjikan gaji besar, tetapi carilah peran yang memungkinkan kita untuk melayani sesama dan menunjukkan kasih Kristus.
Kesempatan Baru untuk Memberi Dampak
Meski beberapa profesi akan tergantikan, 179 juta pekerjaan baru akan tercipta. Ini adalah kesempatan untuk memulai hal baru, baik itu menjadi wirausahawan, tenaga ahli di bidang teknologi, atau bahkan melayani di bidang sosial. Dunia yang berubah memberikan peluang bagi umat Kristen untuk membawa kasih dan keadilan Tuhan ke tempat-tempat yang baru.
Meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, kita memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Mari kita bersiap, belajar, dan bertumbuh, sambil mengandalkan hikmat Tuhan dalam setiap langkah kita.
Ingatlah, pekerjaan mungkin berubah, tetapi panggilan kita untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini tidak akan pernah berubah. Apakah Anda siap melangkah bersama Tuhan menghadapi masa depan?
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com