Apakah Kita Juga Bisa Bangkrut?
Bayangkan memiliki kekayaan ratusan juta dolar, hidup dalam kemewahan, tetapi tetap berisiko bangkrut. Kedengarannya mustahil, bukan?
Namun, itulah yang dikabarkan terjadi pada Justin Bieber, salah satu musisi muda paling sukses di dunia. Terlepas dari ketenarannya dan keberhasilan finansialnya, tanpa pengelolaan yang baik, ia tetap bisa kehilangan segalanya.
Sebagai orang percaya, kita tentu memahami bahwa berkat finansial adalah anugerah dari Tuhan. Namun, bagaimana kita mengelola berkat tersebut adalah tanggung jawab kita.
Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Justin Bieber tentang mengelola keuangan dengan bijak?
1. Kekayaan Duniawi Tidak Menjamin Keamanan
Dalam Amsal 23:5 tertulis, "Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali."
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa kekayaan duniawi tidak bertahan selamanya. Justin Bieber pernah menjual hak musiknya seharga lebih dari 200 juta dolar, tetapi kabarnya kini menghadapi masalah finansial karena gaya hidup yang boros dan keputusan keuangan yang kurang bijaksana.
Hal ini menunjukkan bahwa memiliki banyak uang tidak menjamin kestabilan keuangan. Jika kita tidak mengelolanya dengan baik, berapa pun jumlahnya, bisa saja habis begitu saja.
2. Hidup Sesuai Kemampuan
Banyak dari kita tergoda untuk hidup melebihi kemampuan demi menjaga gaya hidup atau status sosial. Bahkan Justin, yang biasa bepergian dengan pesawat pribadi, dikabarkan kini harus beralih ke pesawat komersial karena keterbatasan keuangan.
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk hidup dengan bijaksana dan tidak terjebak dalam pola pikir materialisme.
Paulus menasihati dalam 1 Timotius 6:6-8, "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."
Ayat di atas mengajarkan kita untuk bersyukur dan hidup sederhana sesuai dengan berkat yang Tuhan berikan.
3. Hikmat dalam Mengelola Berkat Tuhan
Justin Bieber diduga mengabaikan saran dari penasihat keuangannya dan mengambil keputusan finansial yang kurang bijak, seperti membeli cincin berlian senilai 700 ribu dolar dengan dana yang tidak tersedia. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya hikmat dalam mengelola keuangan.
Amsal 21:20 mengatakan, "Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskan semuanya."
Tuhan ingin kita menjadi pengelola yang baik atas apa yang telah Dia percayakan kepada kita. Itu berarti membuat keputusan keuangan yang bijaksana, menabung, dan menghindari utang yang tidak perlu.
4. Percaya pada Tuhan, Bukan pada Kekayaan
Salah satu bahaya terbesar dari kekayaan adalah kecenderungan untuk menaruh kepercayaan padanya, bukan kepada Tuhan. Mazmur 62:10 mengingatkan kita, "Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap pada perampasan; apabila harta bertambah, janganlah hatimu melekat padanya."
Keamanan sejati tidak terletak pada jumlah saldo di rekening, tetapi dalam Tuhan yang menyediakan segala sesuatunya bagi kita.
Kisah Justin Bieber memberi kita pelajaran berharga tentang pengelolaan keuangan. Kekayaan bisa habis, hidup mewah bisa berubah, tetapi jika kita mengandalkan Tuhan dan mengelola keuangan dengan hikmat, kita tidak akan jatuh dalam kesulitan yang tidak perlu.
Tuhan menghendaki kita menjadi pengelola yang setia atas berkat-Nya, hidup sesuai kemampuan, dan menaruh kepercayaan pada-Nya lebih dari harta duniawi.
Sudahkah kita mengelola keuangan dengan bijaksana sesuai prinsip firman Tuhan?
Jika belum, ini saatnya untuk memulai! Sebab kekayaan yang sejati adalah hidup yang dipenuhi dengan hikmat dan berkat Tuhan. Mulailah dengan mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan untuk memperluas kerajaan-Nya di dunia dengan cara:
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com