Single Mom, Gimana Menyikapi Anak yang Menanyakan Ayahnya?
Sumber: Canva.com

Parenting / 23 January 2025

Kalangan Sendiri

Single Mom, Gimana Menyikapi Anak yang Menanyakan Ayahnya?

Aprita L Ekanaru Official Writer
3675

Bayangkan momen ini: 

Di tengah waktu makan malam yang tenang, anak Anda tiba-tiba bertanya, "Ma, ayah aku mana?" Bagi seorang single mom, pertanyaan seperti ini bisa terasa seperti petir di siang bolong.

Perasaan campur aduk muncul, mulai dari bingung, sedih, takut salah menjawab. Namun, pertanyaan ini adalah momen penting yang membutuhkan ketenangan dan kasih sayang untuk menjawabnya.

1. Kenapa Anak Bertanya?

Seiring bertambahnya usia, anak mulai memiliki rasa ingin tahu tentang lingkungan dan keluarganya. Ketika anak melihat teman-temannya memiliki ayah atau mendengar cerita keluarga dari teman-teman di sekolah, wajar jika ia bertanya tentang keberadaan ayahnya.

Ini bukan tanda bahwa anak menyalahkan Anda, melainkan tanda bahwa ia sedang mencoba memahami dunia sekitarnya.

Sebagai orang tua tunggal, penting untuk memahami bahwa pertanyaan ini bukan serangan terhadap Anda. Anak hanya membutuhkan kejelasan agar dapat merasa aman secara emosional.

2. Menyampaikan Kebenaran dengan Bijak

Jujur adalah kunci, namun perlu disesuaikan dengan usia anak. Berikut beberapa tips:

  • Anak Usia Dini (3-6 Tahun): Berikan jawaban sederhana seperti, "Ayah tidak tinggal bersama kita, tapi Mama selalu ada untukmu." Hindari detail yang membingungkan.
  • Anak Usia Sekolah (7-12 Tahun): Anak pada usia ini mulai memahami konsep keluarga yang lebih kompleks. Anda bisa mengatakan, "Mama dan Ayah memutuskan untuk hidup terpisah, tapi kami tetap mencintaimu." Jika memungkinkan, sampaikan bahwa tidak semua keluarga terlihat sama.
  • Remaja (13 Tahun ke Atas): Remaja mungkin ingin tahu lebih dalam. Jujur, tapi tetap menjaga privasi. Jika situasinya rumit, katakan, "Ada alasan kenapa Mama dan Ayah tidak bersama, tapi yang terpenting adalah kamu tetap dicintai."

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

3. Hindari Menjelekkan Ayahnya

Sebesar apapun rasa kecewa atau luka hati Anda terhadap mantan pasangan, hindari berbicara buruk tentang ayah anak Anda. Anak memiliki hak untuk membentuk pandangannya sendiri tentang ayahnya. Sikap netral Anda akan membantu anak merasa dihormati dan dicintai oleh kedua orang tuanya.

4. Tunjukkan Kasih Sayang Tanpa Syarat

Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan lebih mudah menerima situasi keluarga yang berbeda. Pastikan ia tahu bahwa Anda selalu ada untuknya. Berikan pelukan, waktu berkualitas, dan kata-kata penguatan seperti, "Kamu adalah hadiah terindah yang Mama punya."

5. Dukung dengan Nilai-Nilai Iman

Sebagai seorang Kristen, Anda dapat membantu anak memahami bahwa keluarga adalah bagian dari rencana Tuhan, meskipun bentuknya mungkin berbeda dari keluarga lain. Ajarkan anak untuk berdoa dan percaya bahwa Tuhan selalu hadir dalam kehidupan kalian.

Ayat seperti Mazmur 68:6 dapat menjadi penghiburan: "Allah memberikan tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara; Ia membawa keluar orang-orang tahanan sampai kepada kebahagiaan."

6. Cari Dukungan untuk Diri Sendiri

Jangan ragu mencari komunitas atau konseling yang mendukung Anda sebagai single mom. Berbagi pengalaman dengan orang tua lain yang menghadapi tantangan serupa dapat memberikan kekuatan dan perspektif baru. Ingat, Anda tidak sendiri.

Ketika anak Anda menanyakan tentang ayahnya, jadikan momen itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan kasih dan pengertian.

Tidak ada jawaban yang sempurna, tapi Anda bisa membantu anak memahami situasinya dengan baik. Tuhan telah mempercayakan Anda tugas mulia ini, dan dengan iman, Anda pasti mampu melakukannya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami