"Lebih berbahagia memberi daripada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35)
Perayaan Tahun Baru Imlek dan tradisi memberi angpao adalah momen yang selalu dinanti, terutama oleh anak-anak.
Di balik tradisi ini, terkandung nilai-nilai luhur seperti berbagi, kasih sayang, dan penghormatan kepada keluarga. Namun, bagaimana kita sebagai orang tua Kristen memastikan bahwa tradisi ini tidak menanamkan sifat materialistik pada anak-anak kita?
Bagaimana kita bisa mengajarkan makna sejati dari memberi, sesuai dengan nilai-nilai Alkitab?
Berikut adalah 6 tips praktis untuk menjaga keseimbangan antara melestarikan tradisi memberi angpao dan mendidik anak-anak agar tidak hanya fokus pada materi.
1. Ajarkan Makna Memberi dalam Perspektif Kekristenan
Tradisi angpao bisa menjadi alat pengajaran yang kuat untuk mengajarkan prinsip-prinsip Alkitab tentang memberi. Ingatkan anak bahwa memberi adalah bentuk kasih, seperti yang diajarkan oleh Yesus.
Diskusikan ayat-ayat seperti Kisah Para Rasul 20:35 atau 2 Korintus 9:7 (“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”). Tekankan bahwa tujuan memberi bukan hanya untuk menggembirakan orang lain tetapi juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya.
2. Libatkan Anak dalam Proses Memberi
Jadikan tradisi ini sebagai pengalaman yang melibatkan anak secara aktif. Ajak mereka menyiapkan angpao bersama, termasuk menghias amplop atau menuliskan pesan kasih di dalamnya.
Dengan cara ini, anak tidak hanya melihat angpao sebagai uang tetapi juga sebagai sarana berbagi sukacita.
3. Batasi Nilai Uang dalam Angpao
Memberi angpao tidak harus selalu dengan jumlah besar. Orang tua bisa memberikan uang secukupnya untuk menghindari penekanan pada nilai material.
Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan kepada anak bahwa kebahagiaan tidak tergantung pada jumlah uang yang diterima atau diberikan, tetapi pada ketulusan hati.
4. Fokus pada Kebersamaan Keluarga
Perayaan Imlek adalah momen untuk mempererat hubungan keluarga. Tekankan kepada anak bahwa tradisi memberi angpao hanyalah bagian kecil dari perayaan yang lebih besar, yaitu waktu berkumpul, berbagi cerita, dan berdoa bersama.
Ajak anak menghargai kebersamaan ini lebih dari sekadar amplop merah.
5. Ajarkan untuk Memberi Kembali
Gunakan tradisi ini sebagai peluang untuk mengajarkan anak memberi kembali kepada sesama. Jika anak menerima angpao, dorong mereka untuk menyisihkan sebagian untuk persembahan atau membantu orang yang membutuhkan.
Ini akan menanamkan nilai-nilai kemurahan hati dan kepedulian yang sejalan dengan ajaran Kristen.
6. Jadilah Teladan yang Baik
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Sebagai orang tua, tunjukkan sikap memberi yang tulus dan sederhana. Ketika Anda memberi angpao, lakukan dengan hati yang bersukacita dan jangan pernah memamerkan nilai yang diberikan.
Tunjukkan bahwa memberi adalah wujud kasih dan penghormatan, bukan pameran kekayaan.
Dalam perayaan Imlek sebentar lagi, mari kita berkomitmen untuk menjadikan tradisi memberi angpao sebagai momen yang memuliakan Tuhan dan membawa sukacita sejati bagi seluruh keluarga.
Sumber : Jawaban.com