Perjalanan Ibu Ini Menemukan Kasih Sejati di Tengah Hidup yang Kelam
Sumber: Jawaban.com

Family / 1 January 2025

Kalangan Sendiri

Perjalanan Ibu Ini Menemukan Kasih Sejati di Tengah Hidup yang Kelam

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1787

Perjalanan iman Sarah, seorang ibu berusia 39 tahun penuh dengan lika-liku. Lahir di keluarga yang tidak mengenal Yesus dan sangat taat dalam agama dan keras. Namun, sejak kecil, ada perasaan yang berbeda di hatinya.

Setiap kali diajak ke toko buku oleh ibunya, Sarah diam-diam tertarik pada patung Yesus Kristus dan rosario yang terpajang. Ketertarikannya pada Kekristenan semakin kuat ketika ia beranjak remaja. Dengan sembunyi-sembunyi, ia membaca buku tentang Yesus, menonton film, dan mempelajari ajaran kekristenan. 

Baca Juga : Stress Pasca Di-PHK, Farina Bersyukur Bertemu Layanan Doa dan Konseling CBN

Hidupnya semakin berat ketika ia menikah dengan pria pilihan keluarganya. Pernikahan yang diharapkan membawa kebahagiaan, justru menimbulkan luka baru untuknya. Kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya membuatnya merasa semakin terpuruk. Akhirnya, Sarah memilih untuk bercerai demi melindungi diri dan kedua anaknya yang masih kecil. Meski tetap ibadah sesuai agama yang ia anut saat itu, akan tetapi hatinya tidak pernah merasa damai.

Di tengah kegelisahan, Sarah menemukan sebuah khotbah pendeta dari tayangan Superyouth di YouTube. Air matanya tak terbendung saat mendengarkan pesan tersebut. Ia merasa Tuhan berbicara langsung kepadanya. Hingga pada 13 Maret 2022, ia memberanikan diri menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Saat itu seorang konselor membimbingnya untuk mengenal Yesus. Lewat doa dan bimbingan yang diberikan oleh konselor CBN, Sarah merasakan kedamaian yang luar biasa bagi hidupnya.

Baca Juga : Ayah yang Dulu Dibenci Tina Kini Jadi Bagian Penting Hidupnya

Konselor mengarahkan Sarah kepada gereja mitra, GBI Ciputat agar dapat dibimbing lebih dalam. Sehingga tahun itu menjadi titik balik bagi hidupnya. 

Keyakinan Sarah untuk mau mengikut Yesus ditunjukan lewat sebuah mimpi. Di dalam mimpi itu, Sarah melihat dirinya berada di sebuah gereja besar dengan tiang-tiang putih yang tinggi dan cahaya yang sangat terang seperti sinar matahari. Sarah yakin bahwa mimpi itu adalah jawaban dari Tuhan atas doanya.

Kemudian di tahun yang sama, Sarah dibaptis pada dan memulai perjalanan imannya yang baru. Meski perjalanan tidak mudah—hubungan dengan ibunya yang belum sepenuhnya menerima keputusannya, serta luka masa lalu—Sarah memilih untuk memaafkan dan membangun komunikasi dengan baik. Firman Tuhan dalam Yohanes 14:6 yang diberikan konselor menjadi pengingat baginya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Kini, bersama kedua anaknya, Sarah yakin Tuhan akan terus membimbing hidupnya menuju harapan baru.

Pernah merasa masalah Anda begitu berat hingga tak tahu harus melangkah ke mana? Anda tidak perlu menjalani semuanya sendirian. Layanan Doa dan Konseling Cahaya Bagi Negeri ada untuk mendengarkan, mendampingi, dan mendoakan Anda. Klik tombol di bawah ini agar Anda bisa dipulihkan dan dapat membuka lembaran hidup yang baru. Jangan tunda lagi, kami siap membantu Anda detik ini!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami