Penghalang Besar Mencapai Tanah Perjanjian
Kalangan Sendiri

Penghalang Besar Mencapai Tanah Perjanjian

Lori Official Writer
      767

Shalom selamat pagi saudara. Saya percaya ada banyak sekali alasan untuk kita terus berjuang dalam hidup kita sampai hari ini. Bahkan kita juga perlu memperjuangkan janji-janji Tuhan terjadi atas kita, dan renungan pagi ini kiranya bisa membangun iman Anda.

 

Ayat Renungan: Galatia 3: 29“Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”

 

Jika kita merujuk kembali kepada perjalanan panjang bangsa Israel keluar dari negeri perbudakan menuju Tanah Perjanjian Kanaan, kita bisa menemukan satu fakta yang menarik. Bahwa Tuhan sudah menjanjikan mereka kemenangan jauh sebelum mereka memulai perjalanan itu. Jika bisa diperkirakan, sebenarnya hanya butuh waktu 10 hari bagi mereka untuk bisa sampai di Kanaan dari tempat mereka saat itu berada. Tetapi mereka stuck selama 40 tahun. Kenapa?

Tanpa kita sadari, kita juga bisa seperti bangsa Israel yang terjebak di dalam perjalanan 40 tahun, yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu beberapa hari. Mungkin kita sudah hampir dekat dengan pintu masuk, tetapi kita memilih berputar dan semakin jauh. Tahukah Anda apa penyebabnya? Sebenarnya bukan kaki kita yang menghalangi kita untuk tidak sampai, melainkan pikiran kita. 

“Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (Amsal 23: 7)

Saat kita terjebak dalam pola pikir yang penuh rasa takut, ragu dan lebih memilih nyaman saja, maka hidup kita tidak akan bisa maju. Atau saat kita fokus kepada hal negatif, maka kita akan selalu ditarik mundur dari pintu gerbang menuju Tanah Perjanjian kita. Apakah Anda merasa pikiran Anda tidak selaras dengan Tuhan dan terus berputar-putar di padang gurun? Mungkin kita bisa memeriksa barangkali ada pikiran negatif dan ketakutan yang masih Anda genggam. 

Mari mulai membersihkan pikiran itu dengan kembali mempercayai janji Tuhan. Renungkan kembali ayat Yeremia 29: 11 ini, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” 

Hari ini, saya mengajak untuk menyelaraskan kembali pikiran kita dengan pikiran Tuhan. Kita perlu menaklukkan pikiran negatif, ketakutan, ketidakpercayaan dan keraguan itu kepada Kristus, dan berdiri sebagai anak-anak Allah yang sudah diberi hak untuk menaklukkan Tanah Perjanjian dalam hidup kita. Demikian disampaikan dalam Galatia 3: 29, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”

Mari teruslah berjalan tanpa lelah, dan percaya Tuhan akan menggendong Anda dengan aman sampai Anda mencapai janji-Nya.

Ikuti Kami