Menjadi orang tua sering kali mengharuskan kita untuk berperan sebagai pembimbing utama dalam setiap tahap perkembangan anak, termasuk saat mereka memasuki masa pubertas. Bagi anak-anak, perubahan ini bisa membingungkan, bahkan mengintimidasi.
Memahami pubertas secara komprehensif membantu orang tua memberikan dukungan emosional dan fisik yang dibutuhkan anak-anak mereka. Maka dari itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali berbagai tanda pubertas ini agar dapat mendampingi mereka dengan tepat.
Apa yang Terjadi saat Anak Memasuki Masa Pubertas?
Pubertas adalah proses alami yang terjadi ketika anak mulai berkembang menuju kedewasaan, yang ditandai dengan serangkaian perubahan fisik, emosional, dan psikologis. Pubertas pada anak perempuan dan laki-laki bisa dimulai pada usia yang bervariasi, tergantung pada faktor genetik, pola makan, dan gaya hidup. Umumnya, anak perempuan akan mulai mengalami pubertas antara usia 8 hingga 13 tahun, sementara anak laki-laki biasanya akan memulainya antara usia 9 hingga 14 tahun.
1. Pubertas pada Anak Perempuan
Masa pubertas pada anak perempuan biasanya dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun. Pada fase ini, anak perempuan akan mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional, seperti:
Secara emosional, perubahan hormon dapat menyebabkan anak perempuan merasa lebih sensitif atau mudah marah. Mereka mungkin juga mulai lebih memedulikan penampilan dan mencari identitas diri. Dalam fase ini, orang tua perlu mendampingi dengan empati, membangun komunikasi yang terbuka, serta memberikan informasi yang benar tentang menstruasi, kebersihan diri, dan hal-hal terkait pubertas lainnya.
2. Pubertas pada Anak Laki-Laki
Pubertas pada anak laki-laki biasanya dimulai antara usia 9 hingga 15 tahun. Perubahan yang terjadi sering kali lebih kentara dan membutuhkan pendampingan khusus. Beberapa ciri pubertas pada anak laki-laki antara lain:
Secara psikologis, anak laki-laki bisa mengalami dorongan emosi yang kuat dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin lebih sering mencoba memahami peran dan tanggung jawab sebagai seorang pria. Orang tua perlu memberikan teladan dan dukungan dalam pembentukan jati diri anak laki-laki ini agar mereka bisa tumbuh dengan rasa percaya diri yang positif.
Melalui Layanan Doa dan Konseling CBN, kami telah banyak melayani anak remaja yang bergumul dengan masalah mereka dengan cara mendoakan dan memberikan konseling gratis. Kami mengajak Anda menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menopang Layanan Doa dan Konseling CBN agar dapat terus mengudara dan melayani lebih banyak anak-anak remaja di luar sana yang membutuhkan dukungan doa dan konseling dengan cara KLIK DI SINI.
Sumber : Jawaban.com